47

1.8K 216 20
                                    

Momo mengunci kedua tangan Mina di atas kepala menggunakan tangan kirinya.

"Momo?!" teriak Mina.

Matanya membulat sempurna, ia sangatlah terkejut akan perlakuan sahabatnya sendiri itu.

Momo mendekatkan wajahnya ke leher mulus itu dan langsung saja digigitnya.

"Akk!"

Momo menggigit Mina dengan sangat kuat, membuatnya merintih kesakitan. Tercetaklah bekas kemerahan di sana.

"Akk!"

Lagi-lagi Momo mengigit Mina. Kali ini tidak sekuat yang sebelumnya, tapi tetap saja terasa menyakitkan.

Momo terus meninggalkan banyak tanda kemerahan yang nantinya pasti akan berubah menjadi ungu.

"Hentikan Momo!" ujar Mina.

Akan tetapi sia-sia saja, sahabatnya itu malah semakin gencar melakukan aksinya.

Mina memberontak, mencoba untuk lepas dari kurungan tangan Momo yang sangatlah kuat.

Tetapi tak berhasil. Semakin ia bergerak maka semakin kuat pula genggaman di pergelangan tangannya.

Bisa dibilang Momo lah yang paling kuat diantara mereka bertiga. Mina pun terheran bagaimana bisa Momo sekuat itu.

Momo mengendurkan wajahnya, menatapi wajah cantik Mina yang terkena sinar bulan.

Mulai dari rambut yang menutupi sebagian wajahnya, bola mata hitamnya yang indah, sampai bibir merah yang amat menggoda itu.

Mina dengan perlahan membuka kedua matanya yang tidak lama ini terpejam.

Tatapan sendu ia berikan begitu selesai memperhatikan penampilan sahabatnya itu.

Sangat kacau.

Rambut yang acak-acakan, mata yang sembab, manik mata yang dipenuhi dengan kesedihan dan bibir pucatnya.

Momo mengendurkan tubuhnya, membuat tubuhnya dan tubuh Mina tak lagi menempel.

Tangannya yang satunya lagi tergerak untuk membuka kancing baju tidur Mina satu persatu. Tentu saja hal itu membuat sang empunya baju sangatlah terkejut.

"Mo-"

Perkataan Mina terpotong karena Momo membungkam mulutnya, menggunakan bibirnya.

"Mmh!" Mina mengerang di sela-sela ciuman mereka.

Momo menciumnya dengan sangat agresif serta tangannya terus membuka kancing baju Mina.

Momo mencoba untuk menerobos masuk ke dalam, tetapi Mina tak mau membuka mulutnya.

Dengan berat hati, Momo melepas tautan bibir mereka. Mengendurkan wajah untuk menatap Mina yang sedang mengatur nafasnya yang tidak beraturan.

"Hah.. hah.."

Sekarang Momo sudah membuka semua kancing baju milik sahabatnya itu. Ia mengangkat tubuh Mina, melepas bajunya lalu melemparnya ke sembarang arah.

Mina menggigil. Angin pendingin ruangan yang terasa begitu dingin seolah menusuknya sampai ke tulang.

Momo menyelipkan tangannya ke belakang tubuh Mina, mencari pengait bra miliknya.

Klik

Momo melepaskan bra milik sahabatnya itu dan melemparnya ke sembarang arah.

Ia mengalihkan pandangannya ke aset milik sahabatnya itu dan memperhatikannya dengan seksama.

Momo tertegun melihat itu. Mulutnya terbuka lebar dan matanya sampai tidak berkedip.

Sugar Mommy (Satzu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang