PART : 9

1K 18 1
                                    

Kepala sekolah sudah mulai kuatir dengan banyak kejadian yg menimpa murid2nya dalam sekolah. Karena itu ia telah mengundang seorang paranormal untuk mengusir setan yg bercokol dalam gedung sekolah yg selalu mengganggu para siswa. Salah satu ruang yg sering mendapat gangguan adalah gudang dan perpustakaan yg sudah dipasangi rajah oleh seorang kyai kepercayaan sekolah. Namun begitu belum dipastikan semua akan lancar tak lagi ada gangguan. Sebenarnya makhluk halus itu kan ada dimana - mana dan tak mudah diusir kecuali yg bodoh dan setan dari kasta rendah. Tak jarang makhluk halus itu bersahabat dan bahkan melindungi manusia yg lemah dan rawan mendapat gangguan dari sesama manusia.

Kyai Jontor sudah mengajak beberapa guru untuk ikut yasinan dan wiridan dalam ruang kelas kosong saat sore hari. Namun ketika Jontor sudah mulai membaca doa yg diikuti para guru itu tiba2 dikejutkan dengan listrik padam.

" Panggil pak Joko, kemari." kata pak Amil kepada murid yg ikut membantu acara itu. Wiwin langsung bergegas turun ke lantai satu memanggil tukang kebon yg mengerti listrik. Jokopun menyiapkan tespen dan lampu senter mengotak atik meteran. Ternyata travonya putus. Joko mengganti dengan yg baru dan dinyalakan. Usai melihat listrik kembali nyala Joko lembali masuk rumahnya yg ada di dalam komplek sekolah.

Namun baru saja Jontor mengulang bacaan doanya, lampu di ruang kelas itu kembali mati. Tapi herannya di kelas lain tetep nyala.

" Pindah ruang sebelah saja pak" kata pak Iwan.

" Tidak perlu. Coba cek bolam kali putus, kan bisa ganti yg baru. " kata Jontor. Joko naik ke lantai atas mengantarkan dua buah bolam neon yg baru. Tapi tiba2 langkahnya terhenti di tengah tangga ketika matanya melihat sosok kucing sebesar manusia dewasa berdiri diatas pagar tangga. Kucing besar itu menampakkan matanya yg menyala dan taringnya yg berbaris seperti mata pisau. Seketika Joko menjerit dan jatuh berguling kembali ke lantai bawah.

" Toloooongg..hantuuuu.!!!" teriak Joko yg terdengar hingga ruang atas. Pada saat yg sama para guru yg masih duduk di ruangan kosong itu dikejutkan dengan suara tawa kuntilanak yg membuat mereka merinding. Para guru makin keras membaca ayat kursi dan al falaq hingga terdengar ke lantai bawah dan didengar istri Joko yg ikut keluar dari kamar ketakutan. Namun suara tawa kuntilanak juga makin kencang dan melengking tinggi sambil memperlihatkan wajahnya yg tidak cantik seperti cerita orang. Kuntilanak yg ada dalam ruang kelaa itu berwajah tua dan seram dengan mata melotot seolah mau keluar dari rongganya. Tubuhnya yg dibalut daster putih itu makin tinggi menjulang ke langit menembus eternit kelas. Ki Jontor mulai panik saat menengadah ke langit, kelas itu jadi berubah tanpa atap sehingga kepala kuntilanak dengan eambutnya menjulang tinggi ke langit. Sedang bagian bawah daster melambai - lambai di ruangan itu seperti kain kurden yg tertiup angin.

" Hi hi hi hi hi hi....."

" Ayo tenang !! Tenang!! Semua minggir" teriak ki Jontor yg sekarang melihat gedung sekitarnya berubah menjadi tanah lapang yg gelap dibawah kaki kuntilanak yg terus tertawa melengking tinggi. Ki Jontor yg panik sudah menghentikan bacaan ayat kursi dan kini mengeluarkan botol kaca untuk menyedot kuntilanak masuk ke dalamnya.

" Ayooooh..majulah kalian...majuuu. Masuklah kedalam botolku..laillah hailallah...allahu akbar !!"

Makin kencang ki Jontor berteriak makin kencang pula suara tawa kuntilanak hingga para guru menyingkir dari areal pertarungan.
Suara tawa kuntilanak baru berhenti ketika ki Jontor tiba2 jatuh pingsan.

Ketakutan para gurupun lenyap ketika lampu dalam kelas itu telah menyala kembali dan ki Jontor terkapar di lantai tak sadarkan diri.

LELEMBUT.Where stories live. Discover now