[7/10]

5.5K 1K 44
                                    

"Rin Rin Rindou!!"

Mendengar istrinya terus memanggil, Rindou yang tengah mengamati satu persatu snack di rak menolehkan kepala. Saat ini, ia dan sang istri tengah berada di Jepangmaret, berniat membeli teman nonton film nanti malam.

"Lihat! Mirip dengan mu saat remaja." [Name] mengarahkan jari telunjuknya ke arah kulkas es krim di depannya—lebih tepatnya ke arah es krim banana minions.

Rindou menyentil dahi [Name] hingga sang empu meng-aduh. Kemudian Rindou menarik tangan wanitanya agar mendekati rak snack saja daripada melihat es krim banana minions—yang katanya mirip dengan dirinya saat masih remaja.

"Ini saja." Tangan [Name] terulur untuk meraih salah satu snack yang berada di rak atas, ia sedikit berjinjit untuk mengambilnya. Setelah berhasil meraih snack tersebut yang ternyata terselip gambar minion di kemasannya, [Name] mengarahkan snack tersebut tepat ke depan wajah Rindou seraya tertawa jahil. "Mirip."

"Tidak peduli." Rindou berjalan menjauhi [Name] dan berniat memilih snack nya seorang diri. Sedangkan [Name] terus mengikutinya di belakang sembari sesekali tertawa pelan saat melihat snack dengan warna kemasan biru kuning.

Karena sejak tadi Rindou terus diam menutup rapat mulutnya—bahkan saat membayar di depan kasir hingga saat ini yang sudah berjalan pulang, [Name] menarik-narik ujung hoodie yang dikenakan Rindou, tetapi Rindou tidak menolehkan kepala walau hanya sekejap dan tetap memilih untuk melangkahkan kakinya menuju rumah.

"Padahal minion itu lucu, kenapa kau tidak suka?" tanya [Name]. Ia berjalan di belakang Rindou sembari terus berpegangan pada ujung hoodie sang pria. Terkesan seperti bocah yang akan hilang dalam sekejap jika tidak berpegangan pada orang yang lebih dewasa.

Rindou menghembuskan nafas pelan, tanpa mengucapakan sepatah katapun, ia meraih tangan [Name] dan menggenggamnya erat. Ia sendiri tak tahu kenapa merasa begitu kesal saat [Name] menyamakan dirinya dengan minion.

"Rindou capek," [Name] mengeluh, menghentikan langkah kakinya membuat Rindou juga ikut berhenti. "Seharusnya tadi naik motor."

"Jalan kaki saja tidak sampai 15 menit." Rindou memberikan kantong plastik kepada [Name], kemudian berjongkok. "Naik!"

[Name] tersenyum lebar, ia langsung melompat ke arah Rindou dengan tidak santainya. Rindou sendiri tersenyum simpul saat melihat tingkah sang istri yang mendadak kekanak-kanakan. Padahal biasanya justru Rindou lah yang bertingkah kekanak-kanakan.

"Rindou?" panggilnya lirih, meletakkan dagu nya di bahu sang pria dan kembali menyunggingkan senyum. Setelah Rindou berdeham pelan, entah setan jenis apa yang merasuki tubuhnya, tetapi [Name] memejamkan kedua matanya dan berkata lirih; "I love you..."

𝐖𝐈𝐅𝐄 » rindouWhere stories live. Discover now