1: 0.2 Perkara Dongeng Monyet

2 2 0
                                    


Social Science-

Bagian cerita social Science untuk Meyjira Arwinata Putri dan Nafar Bayu Laskara.

***
Meyjira

"Ra, gue mau nyontek matematika lo, boleh?"

Dikelas, gue hanya akrab sama anak-anak yang udah gue kenal dari SMP.

"Lo udahkan?"

Makanya ketika ada anak kelas yang sebelumnya gak pernah saling sapa, tiba-tiba nyamperin dan minta nyontek, gue merasa aneh.

"Bukannya lo pintar yah? Kenapa harus nyontek?" gue menanya dengan alis mengkerut, dan gue yakin tampang gue sekarang ini udah sinis banget pasti.

Well, muka gue emang udah kek gitu dari dulu.

"Gue lupa. Hehe"

Ollivia Marianna. Cewek yang gue kira cukup pintar untuk lupa ngerjain pr.

"Masih muda udah pikun." gue mencibir walau tetap ngeluarin buku bersampul bertuliskan 'latihan mtk' dari tas ini.

"Makasih, ntar gue balikin kalo udah." Olla bersenandung riang lalu balik ke bangkunya.

"Ngapain sih lo kasih Olla? Paling tu anak cuma mau ngebandingin pr lo sama pr-nya." cewek tinggi bernama Chika Renatasya Aryani nyeletuk dari bangku tengah sana.

Perlu lo tau, Chika ini tergolong pintar juga dikelas. Menurut gue.

"Emang iya?" gue balik natap Olla yang kebetulan posisi duduknya didepan gue, buat cewek itu hanya menyengir pasrah karena tujuan aslinya ketahuan.

"Kenapa gak bilang aja? Kan kita bisa koreksi bareng?" gue narik kursi ini biar lebih dekat sama Olla.

"Emang boleh? Gue pikir lo gak akan mau." Karena waktu itu kita masih kelas sepuluh dan belum akrab, maka perkataan kita masih terdengar sopan dan agak canggung.

"Ya bolehlah." gue menunduk untuk melihat pr dia, yang kemudian gue tersenyum mengetahui jawaban kita hampir sama.

"Assalamualaikum everybody...."

Gue sedikit menoleh ke pintu untuk melihat siapa yang datang, untuk kemudian mengalihkan pandangan.

"Tumben, lo datang pagi-pagi amat?" Waktu itu belum genap sebulan kita jadi siswa di Sma ini, tetapi sepertinya Chika udah cukup akrab sama Nafar.

Tetapi kemudian gue tau, kalo mereka akrab karena udah sekelas bareng dari SMP.

"Aaaaa, kamu perhatian banget sih. Sampe aku datang pagi aja kamu langsung sadar." Nafar menanggapi lebay.

"Dih najis!" Chika mendecih.

"Eh, lagi nulis apa-an?" Nafar mendekat ke gue sama Olla buat nyerocos, "oh iya lupa, kita kan ada pr matematika. Boleh nyontek gak?"

"GAK!" gue menjawab tanpa menoleh.

"Aduh, makasih ya." cowok itu narik kursi jadi duduk disamping gue.

"Ngapain lo?" gue natap dia sinis.

"Duduk."

"Gue tau lo duduk, lo kira gue gak punya mata, ha?!"

"Kirain dah minus, soalnya sinis banget matanya daritadi." cowok itu tersenyum tipis waktu ngomong.

"Suka-suka gue lah. Mata juga mata gue!" intonasi suara gue emang akan selalu keras.

"Ayolah, Ra. Bolehin gue nyontek yah?" dia jadi mengerucutkan bibir,

"GAK!" gue paling benci sama cowok yang suka nyontek.

KaleidoskopWhere stories live. Discover now