3: 38. Sama Nafar

1 2 0
                                    

Social Science.

Bagian Cerita Social Science untuk Meyjira Arwinata Putri dan Nafar Bayu Laskara.

***
Nafar

"Kemarin kenapa ga ikut?"

Ketika gue menghampiri Meyjira yang lagi nyalin buku di perpus, cewek itu lantas menanya.

"Gak seru yah kalo gak ada aku?" diri ini menatapnya jahil, buat cewek itu hanya menatap sinis.

"Paling gak, kalo gak jadi ikut ngabarin kek" dia berbicara, "Udah diharapin buat datang malah gak datang."

"Maksudnya kamu harap aku tetap ikut gitu?"

"Terserah lo deh, Far. Cape gue." dia sedikit menarik bukunya untuk duduk menjauh.

"Eh jangan cape-cape ah!" gue menahan tangannya, "Iya deh nanti apapun bakal aku kabarin duluan."

"Satu lagi...." cewek itu jadi duduk setelah sempat berdiri, "Bisa gak sih lo tuh jadi cowok yang konsisten."

Alis gue menyerngit kemudian bertanya, "Maksudnya?"

"Ya, misalkan lo mau ngomong ke gue pake aku-kamu ya aku-kamu aja seterusnya." bibirnya manyun saat ngomong, "Jangan yang hari ini manggil aku-kamu, besoknya lo-gue."

"Hal sepele kek gitu diributin, Ra." jari gue bergerak ingin menoel pipinya, tetapi batal ketika dia menatap gue galak.

"Aku sih pengennya manggil sayang..." bibir ini tersenyum menggodanya. "Atau manisku, cintaku gi....."

"SEKALI LO MANGGIL GITU GUE TABOK YA!" suaranya yang meninggi tertuju ke diri ini bersamaan dengan tatapan galaknya.

Sontak saja, siswa-siswi yang sedang diperpus jadi melirik.

"Gak boleh berisik" gue ngomong,

"Lo jauh-jauh sana gue mau nyatat jangan ganggu."

"Nyatat aja udah gue temanin."

"Makasih, tapi gak usah."

"Ra...."

"Apa lagi sih?"

"Elus kepala gue bentar dong!"

"DIH!"

"Ra"

"Apa sih Far!"

Gue diam sebentar,

"Gak jadi. Lo galak."

"Udah tahu." dia menjawab tanpa menoleh.

"Hari ini tanggal berapa ya?" gue menanya.

"27"

"Mau tau gak?"

"Gak" matanya tetap sibuk menatap buku bersamaan dengan jarinya yang terus saja menyalin.

"Semenjak kenal sama lo waktu tuh cepat banget berlalu."

"Oh."

"Meyjiraaaa"

"Apa lagi?"

"Jadi pacar gue sekarang yuk?"

Dia diam, jarinya berhenti menulis tapi matanya tetap tak menoleh.




"Ra, catatan lo udah sampai mana?"

Gue sedikit menoleh untuk melihat Aurel yang datang, tangannya menenteng buku-buku tebal.

"Gue baru masuk bab 3" Meyjira menjawab.

"Kalo sosiologi udah sampe mana?"

"Udah selesai sih."

"Pinjam catatan lo dong."

KaleidoskopWhere stories live. Discover now