1

640 33 2
                                    

Sebelum baca Airla 2 harap baca Airla 1 ya biar nyambung


****

"Bangun......" Airla merasakan seseorang yang tengah menggoncangkan tubuhnya. Airla membuka matanya, ia terkejut saat melihat Virgo.

"Kak Virgo ngapain!" Airla yang terbangun langsung memukul bahu Virgo hingga menyisakan rasa sakit di bahunya. Jam dinding menunjukkan jam dua belas malam. Tepat berganti hari dan tanggal 5 Oktober.

"Sakit. Tapi nggak papa" Virgo tersenyum lalu mengacak-acak rambut adiknya itu hingga berantakan.

"Happy birthday to you" Ucap Virgo yang mengusap pundak Airla lembut, tangan satunya lagi memegang kue kecil nan imut yang terdapat lilin kecil di atasnya.

Airla membulatkan matanya, dua tahun sudah berlalu Airla menikmati momen ulang tahunnya bersama Virgo, di usia Airla yang genap delapan belas tahun ini, Virgo adalah orang pertama yang mengucapkan selamat ulang tahun padanya.

Virgo mengambil pemetik api dari saku bajunya lalu menghidupkan lilin di atas kue yang ia bawa.

"Happy birthday to you, happy birthday to you, happy birthday happy birthday, happy birthday to you"

Suara lembut nan merdu itu berdengung di dalam kamar Airla, susana bahagia bercampur haru. "Kenapa diem? Tiup" Ucap Virgo yang mendekatkan lilin itu ke Airla.

Uuwwhhh......

lilin padam seketika, Airla segera memeluk kakaknya itu. "Makasih kak"
Virgo tersenyum lalu melepas pelukan Airla dan mengelus puncak kepala adiknya.

"Sama-sama, istirahat ya. Kuenya jangan lupa di makan tadi bikin sendiri loh" Ucap Virgo yang memberikan kue itu kepada Airla sebelum berlalu pergi dari kamar sang adik.

Ah masa? Airla mengamati kue kecil motif hello kitty yang ternyata kalau di lihat dari dekat bentuknya amburadul, atau nggak berbentuk.

Airla menaikkan satu alisnya, mencubit sedikit kue itu dan memakannya. Ahhh!!! Rasanya nggak enak, ya. Airla percaya kalau itu kue buatan virgo. Gula jadi garam? Tapi nggak apa-apa, Airla tetap seneng.

****

"Happy birthday" Ketika Airla membuka pintu kamar sudah ada beberapa anggota The gangster, Lia, Roy, Virgo, Darren dan Geya yang mengejutkannya.

Airla terpatung sejenak ia menatap satu persatu orang yang ia sayang di depannya.
"Happy birthday to you, happy birthday to you, happy birthday happy birthday, happy birthday to you"

Airla memajukan langkahnya. Uwhhhhh......... Lilin padam, tepukan tangan datang dari mereka.

"Mandi gih, temenin kak Virgo wisuda nanti" Ucap Virgo yang melingkarkan handuk ke pundak Virla.

Airla menatap Lia dan Roy dengan tatapan aneh, aneh karena tidak ada kado. Biasanya kedua orangtuanya adalah orang pertama yang memberi Airla kado.

****

Ini adalah hari terbahagia Virgo, ia sudah lulus kuliah. Hari ini dan seterusnya Virgo akan menentukan masa depannya sendiri.

Virgo menarik pelan tangan salah satu gadis yang berada tak jauh dari kumpulan mereka.

"Kenalin ma, pa. Calon manantunya mama sama papa" Lia dan Roy membulatkan matanya, ternyata anak lelakinya ini sudah dewasa.

"Cantik. Siapa namanya" Tanya Lia.

"Aney tante" Gadis cantik itu menyapa satu persatu orang tua Virgo.

Di belakang terlihat Airla yang tengah mematung, pandangannya kosong seperti sedang melamun.

"Kak Ersso" Panggil Airla pelan.

Cowok yang berdiri di depan Airla yang juga memakai seragam wisuda kini menoleh ke arahnya.

"Ada apa?"

"Airla pengen pergi ke makam divo, kalau nunggu kalian di wisuda bakal lama" Ucap Airla dengar raut wajah malasnya.

"Ini hari special, kalau nggak ada Airla nggak seru" Ersso mengalihkan pandangannya kembali menatap Virgo dan Aney.

Beberapa anggota The gangster telah menjalani wisuda namun ada beberapa di antaranya yang tidak ingin kuliah dan wisuda, dan itu semua terserah dia yang menjalankan.

Airla menatap Darren yang berada di dekatnya, sikap Darren memang tidak kasar lagi tetapi sifat dinginnya tidak hilang.

Ini hari ulang tahun amAirla, kenapa semua mengacuhkannya. "Ck" Dengan kesal Airla berjalan menjauhi The gangster, Darren menoleh ke belakang saat tau Airla pergi.

****

Senyuman manis itu terlukis di bibir gadis yang menatap sendu ke arag batu nisan yang mulai kotor oleh tanah basah, dan ada sebuket bunga yang berada di atas nisan itu. Sepertinya Siska dan Fary sudah mengunjungi makam anaknya.

Airla membelai nisan itu, membersihkannya dari tanah dan mulai mencabuti rumput-rumput yang terlihat panjang.

"Airla udah lulus SMA, mungkin seharunya Divo kuliah dan ngejar cita-cita yang Divo impikan yaitu psikiater"

"Sejak Airla kenal Divo, Airla nggak pernah ngerayain ulang tahun bareng Divo"

Darren terduduk di dekat Airla, sejak tadi ia memang mengikutinya. "Happy birthday ya" Ucap Darren yang menatap tulus ke arah Airla.

Airla menoleh tetapi raut wajahnya terlihat malas. "Ulang tahun Airla nggak penting" Ucap gadis itu, mendengarnya Darren hanya diam, ia tau ulang tahun Airla seperti di acuhkan oleh orang-orang terdekatnya.

****

Lanjut chapter dua guys

Jangan lupa follow instagram
@me_era_erase_one
@ini_icecream_
@virgo.adisky
@airla.liasky
@imdarren_al

Airla 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang