EPILOG

522 30 17
                                    

Ini baru akhir!

****

2 tahun kemudian....


Airla tak henti tersenyum sembari memandang jalanan kota dari atas mobil, Airla bersyukur akhirnya ia sembuh dari penyakit yang selama ini menyiksanya.

"Seneng banget ya balik ke Indonesia" Itu suara Virgo yang kini duduk bersama di samping Airla, Virgo yang menjemput Airla, Lia dan Roy dari bandara tadi, sedangkan Aney tidak ikut.

Airla menoleh menatap Virgo, sesaat gadis itu cengengesan saat melihat wajah kakaknya. "Iih udah ada kumis" Ejek Airla sembari menunjuk ke arah dagu Virgo yang memang menampilkan kumis tipis. Sangat tipis.

"Ck! Ya iyalah, udah jadi ayah juga" Ucap Virgo yang membuat Lia dan Roy tertawa. Virgo. Iya lelaki itu kini sudah menjadi ayah dari Baby girls.

Pandangan Airla kembali pada jalanan kota, suasana pagi sangat menyejukkan mata, Airla tercengang sesaat saat melewati SMA Bima Sakti, tempatnya sekolah dulu kini di penuhi siswa dan siwi generasi baru.

Airla tidak sabar ingin menggendong keponakannya, sudah dua tahun setengah Airla pergi, tentu saja Airla merindukan rumah. Dan Airla harap lokasi rumahnya tetap sama di tempat sebelumnya. Dan kamarnya masih sama.

                                      ****

Mata Airla berbinar saat Virgo menghentikan mobilnya tepat di rumahnya dahulu, senyuman itu terlukis indah di bibir Airla.

"Rumah kita masih sama" Ucap Airla yang segera keluar dari mobil menyusul Lia dan Roy yang sudah terlebih dahulu keluar dari mobil.

"Hm" Virgo terdiam sejenak saat melihat mobil berwarna hitam itu terparkir di pekarangan rumahnya, ya, itu mobil Darren. Lelaki itu menghela nafas panjangnya melihat Airla yang berlari kecil memasuki rumah.

Dan....

Langkah gadis itu terhenti begitu saja di ambang pintu, kala melihat sosok yang tidak pernah ia temui dua tahunan ini, sosok yang pernah mengucap cinta dan benci padanya sebelum pergi.

Ya. Dia Darren

Airla mencoba tenang gadis itu mengetuk pintu. "Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" Itu suara, Aney, Darren dan siapa lagi Airla tidak tahu. Suasana hening sejenak saat Airla melangkahkan kakinya mendekat ke arah Aney yang tengah menggendong anaknya dan Darren yang tengah menggenggam tangan seorang gadis yang tentu saja bukan Airla.

Darren dan gadis itu berdiri, Darren menatap Airla dengan senyum tipisnya, lelaki itu menatap gadis yang berada di sampingnya sekilas. Perlahan Darren memajukan langkahnya mendekati Airla. Virgo, Lia dan Roy hanya mampu terdiam di ambang pintu.

Tangan Darren terangkat mengusap rambut Airla. "Ini Airla?" Tanya lelaki itu dengan suara beratnya membuat mata Airla memanas, tangan gadis itu meremas sisi jaket yang ia gunakan saat ini.

Perlahan Airla menganggukkan kepalanya yang berakhir tertunduk. Darren kembali tersenyum.

"Syukurlah kalau kamu udah sembuh, aku seneng lihat kamu sehat lagi kayak gini" Ucap Darren yang membuat suasana menjadi canggung, lelaki itu terus tersenyum tetapi membuat hati Airla hancur saja.

Pandangan Airla naik menatap mata hitam milik Darren. "M-maaf lancang, apa aku boleh. Meluk kamu?" Tanya Airla ragu, rasanya gadis itu sangat merindukan sosok Darren, ia hampir lupa dengan sosok itu.

Darren menggeleng pelan membuat Airla heran dibuatnya. "Kenapa?" Tanyanya pelan. Terdengar helaan nafas panjang keluar dari mulut Darren.

"Disini ada calon istri aku, Maaf"

Airla membeku di tempat, tangannya bergetar, kringat dingin membasahi tubuhnya. Demi apapun Airla ingin menangis, tetapi jika Airla menangis sekarang, semua menjadi aneh.

"Darren....." Lirih Airla pelan, Darren menatap sendu ke arah Airla membuat gadis itu kembali tertunduk. Tatapan itu seperti tatapan Darren yang Airla lihat terakhir kali waktu di bandara.

"Maaf ya, La. Aku udah berhasil ngelupain kamu" Ucap Darren melangkah menjauhi Airla, cowok itu kembali pada gadis yang di maksud sebagai calon istri Darren. Ini aneh.

"Perkenalkan, nama aku Queen" Gadis itu mengulurkan tangannya ke arah Airla, sedangkan Airla berusaha mengangkat tangannya untuk menjabat tangan Queen, namun rasanya sangat sulit, tenaganya seperti hilang begitu saja.

"La" Panggil Virgo yang menatap ke arah uluran tangan Queen. Airla terkesiap, tangan yang sudah berkeringat dingin itu menggapai uluran tangan Queen.

"Airla"

Airla terdiam menatap Queen. Queen yang cantik dan ramah, dia pantas menjadi pasangan untuk Darren. Airla menurunkan pandangannya menatap tangannya yang masih berjabat dengan tangan Queen.

Cincin....

Airla meneguk ludahnya susah payah, "selamat ya" Ucap Airla yang terdengar menyakitkan di hati Lia dan Roy. Mereka pikir Airla sudah melupakan Darren seratus persen, ternyata Airla masih menyimpan sepuluh persen kenangan pada Darren, yaitu sebuah foto di ponselnya.

"Makasih" Ucap Queen yang kembali menghampiri Darren. Airla mencoba membalikkan keadaan yang tidak canggung, mata gadis itu beralih menatap gadis kecil yang tengah di gendong oleh Aney.

"Keponakannya Airla" Airla segera beralih menggendong anak kecil itu. Aney terdiam, suara Airla terdengar menahan isak.

****

Semoga Airla mampu menerima ini semua
Semoga Airla bisa mendapatkan lelaki yang lebih baik dari yang terbaik. Semoga saja.....

Bukan hanya satu kali....tetapi dua kali Airla merasa kehilangan sosok lelaki.....pertama Divo dan sekarang dia. Darren...

Ya, Airla dan Darren memang tidak berjodoh. Jika tidak berjodoh tetap di paksa untuk berjodoh, endingnya pasti akan sama.
Sama-sama menyakitkan...

****

Thanks to readers❤

untukuntuk ekstra part di tunggu ya

[BERAKHIR]

Airla 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang