4

279 30 2
                                    

Follow sebelum baca
Vote setelah baca
Nggak usah nyempil kalau nggak mau vote!

Canda guyss😊

Tapi alangkah baiknya vote agar saya tau kamu setia dengan Airla❤

★★★★

"Happy birthday" Suara itu terdengar berdengung di dalam rumah Airla. Airla masih terpatung di depan pintu, kedua orang tuanya membawa kotak kado untuknya.

Di pelupuk mata Airla tersimpan air mata yang rasanya ingin turun saat ini juga, ia menatap wajah Roy yang selalu ada untuknya sekarang.

Airla segera menghampiri orang tuanya dan memeluk keduanya. "Makasih ma, pa" Airla mengurangi pelukannya dan menatap manik hitam milik Lia. "Mama sama papa punya kado buat Airla, tapi buka-nya nanti aja waktu mama sama papa nggak lihat" Tangan Lia membelai rambut hitam milik Airla.

Sepulang dari taman tadi Virgo bertemu Reyno di pertengahan jalan, membuat Airla harus pulang sendirian karena Virgo ikut Reyno pergi ke markas lagi.

"Cita-cita Airla apa?" Tanya Roy kepada putrinya itu yang kini tambah dewasa, dan harus mempunyai alur hidup yang ia atur sebaik mungkin.

"Cita-cita Airla pengin jadi dokter sampai mama dan papa bangga sama Airla. Dan membahagiakan kalian" Balas Airla di sertai senyum tipis yang membuat Lia dan Roy tersenyum lebar.

"Semoga tercapai" Roy mengusap pelan pipi Airla, mata gadis itu berkaca-kaca, ini sangat membuatnya bahagia.

★★★★

Di tengah malam yang sepi Airla terduduk di kursi belajarnya, memandang kado dari Lia dan Roy tadi. Namun ia terpikir satu hal saat ingin membuka kadonya. Ia tidak melihat Virgo pulang padahal hari sudah terlarut malam.

Airla berdiri dari kursinya dan berlari keluar dari kamarnya menuju kamar virgo yang berada di sebelah kamarnya. Saat Airla membuka kamar Virgo, tidak ada Virgo di dalamnya.

Airla segera kembali ke dalam kamar lalu mengambil ponsel miliknya yang berada di atas nakas. Ia menggeser layar ponselnya untuk menemukan nomor virgo, setelahnya ia segera memencet tombol telepon.

Virgo hanya memandang ponselnya yang bergetar di atas meja markas sembari membenarkan jaket The gangster yang ia gunakan.

Airla membanting ponselnya ke tas kasur miliknya saat tak ada jawaban dari Virgo. Entah mengapa Airla merasa takut ketika Virgo berada di luar.

Gadis itu segera mengambil jaket hitam miliknya dan topi hitam milik Virgo yang di berikan kepada Airla waktu itu.

Airla membuka pelan pintu utama rumahnya, ia segera berlari pergi tanpa sepengetahuan Lia dan Roy. Roy dan Lia tidak menghawatirkan Virgo, karena sebelumnya anak sulungnya itu telah mengirimkan pesan untuk menginap di markas malam ini.

Airla berlari menyusuri jalan, markas The gangster yang berada jauh dari perumahan membuat Airla harus berlari menyusuri jalan gelap itu.

Setibanya di depan markas. Benar saja, ini yang Airla takutkan. Virgo dan puluhan anggota The gangster itu tengah mempersiapkan tawuran ada juga Darren di sana yang kini telah menggantikan Ersso menjadi ketua The gangster. Dan Ersso turun pangkat menjadi inti.

Airla 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang