nine

265 29 0
                                    

Hari ini merupakan hari tersibuk yang pernah ada di dalam sejarah Hogwarts. Menurut beberapa Professor, menyiapkan tempat untuk task turnamen triwizard tidak seberapa sulit dengan menyiapkan acara yule ball yang sangat meriah.

"Mom sent me a dress!"

Gelak tawa memenuhi Great Hall siang ini, siapa yang menyangka akan melihat setelan yang akan dipakai oleh Ron malam ini. Setelan tersebut alebih pantas disebut sebagai pakaian yang sudah sangat tertinggal jaman, lagipula siapa yang akan suka memakai baju berenda di tahun ini?

"Lihat Weasley itu, aku bertaruh tidak ada yang mau menjadi pasangannya di yule ball malam ini karena setelan konyolnya," timpal Draco diselingi dengan tawa mengejeknya.

"Sepertinya seluruh keluarganya tidak memiliki selera dalam berpakaian," seru Theo.

"Kalian berharap apa dengan keluarga miskin itu?"

Draco dan Theo tertawa mendengar pertanyaan Blaise yang bisa saja membuat salah satu keluarga berambut merah itu terluka.

"Jangan senang dulu, Malfoy. Kau bahkan belum mendapat pasangan."

Draco menatap kedua sahabatnya dengan muka masam, "Shut up."

"Oh, seorang Tuan Muda Malfoy tidak dapat hadir di yule ball karena tidak ada yang mengingkannya," ejek Theo dilanjutkan dengan gelak tawa.

Draco hanya bisa memutar kedua bola matanya malas. Kedua sahabatnya memang sering kali menggoda dirinya yang terkadang membuatnya sedikit kesal.

Dia memang tidak mendapatkan teman kencan untuk yule ball. Sebenarnya dia bisa saja mengajak banyak gadis-gadis menjadi pasangannya. Namun, dia memilih untuk tidak melakukannya.

"Mau kemana tuan muda?" tanya Blaise dengan nada yang sedikit menggoda Draco yang mulai meninggalkan tempat duduknya.

Lelaki berambut pirang itu meninggalkan Great Hall dengan mood yang sedikit buruk. Dengan langkah angkuhnya ia berjalan tanpa arah mengelilingi lorong kastil yang sedang penuh dengan para lelaki yang mulai mencari mangsanya untuk malam ini.

Kedua bola mata Draco tidak sengaja melihat sosok familiar yang sedang memasuki ruang kelas Ilmu Terhadap Sihir Hitam. Sosok tersebut tidak lain bukan yaitu Rose Avery, lagipula siapa lagi gadis yang memiliki rambut berwarna pirang yang mirip dengannya.

"Aneh, untuk apa ia pergi ke ruang Moody jam segini?" guman Draco.

Di dalam ruangan tersebut, sang sosok familiar tersebut terlihat sangat frustasi karena belum juga menemukan ruangan kebutuhan yang akhirnya terpaksa untuk meminta bantuan Crouch Jr.

"Kau gila ya?!" Crouch Jr meneguk ramuannya, "Avery meninggalkan misi yang terpenting untukmu karena dirinya ingin mengangkat derajat keluarganya di depan Pangeran Kegelapan. Dan kau meminta bantuanku? Apa yang dilihat Avery dari gadis kecil sepertimu?!"

"Maaf sir, tapi saya masih belum bisa menemukan ruang kebutuhan itu," jawab Rose tidak bergeming.

Crouch Jr memukul mejanya cukup keras. "Keluar! Aku tidak ingin misi ini berantakan karena dirimu yang selalu minta tolong kepada orang lain!"

Tanpa mengucapkan satu-dua patah, Rose membalik badannya dan berjalan keluar dari kelas. Ia menyenderkan punggungnya di pintu dan menghela nafas cukup berat.

Tidak semua bisa ia kuasai. Di dalam dirinya, ia masih gadis berusia 14 tahun yang masih ingin tahu tentang dunia yang memiliki realita yang cukup berat dengan sendirinya. Meskipun semua akademiknya cukup bagus, terkadang ia masih harus membutuhkan seseorang yang membantunya jika kesulitan.

Stuck With You - d.mWhere stories live. Discover now