twenty two

171 16 0
                                    

"Bawa dia pergi dari hadapanku."

Narcissa mendekati tubuh Rose yang masih lemas akibat kutukan Crucio. Perempuan paruh baya itu menompang tubuh gadis itu tidak ke arah kamar yang biasa ia tempati, melainkan ruang bawah tanah.

Rose hanya bisa memasrahkan diri untuk saat ini, ia tidak peduli dengan dirinya yang harus menghabiskan musim panasnya di ruang bawah tanah Malfoy Manor. Narcissa tidak banyak berbicara selama perjalanan menuju ruang bawah tanah dan segera pergi setelah menidurkan tubuh Rose.


"Draco!" Narcissa sedikit melompat melihat anak kesayangannya berada di pintu ruang bawah tanah. "Apa yang kau lakukan disini?"

Lelaki berambut pirang itu tidak membalas pertanyaan mother nya, kedua kakinya kembali menuruni tangga dan memasuki ruang bawah tanah yang minim pencahayaan serta udara yang dingin.


"I'm sorry," rintih lelaki itu.


"Seharusnya aku tidak berdiam saja di sana." Lelaki itu mengepalkan tangannya. "Maafkan aku, Avery."

Narcissa yang sedari tadi melihat dari kejauhan pun mulai berjalan mendekati anak semata wayangnya. "Draco."

Draco menepis tangan Narcissa yang memegang pundaknya. "Kau bahkan tidak suka ketika aku terlibat dengan para death eaters, tetapi kenapa kau membiarkan Avery dihukum dengan kejam oleh mereka, Mom?!"


"Tidak ada yang tahu tindakan, Lord Voldemort, dear." Narcissa berusaha menenangkan Draco. "Setidaknya kau aman."

"Aman?!" Draco menyeringai, tangannya mengusap kasar wajahnya.

Narcissa memegang kepalanya. Tidak biasanya Draco memberontak seperti ini, anak semata wayangnya itu selalu menurut kepadanya. Memberontak disituasi yang genting sangat merepotkan dirinya.

"Narcissa." Panggil seseorang dari pintu. "Lord Voldemort mencarimu."

Perempuan paruh baya itu menatap Draco dan Rose sebelum berjalan keluar dari ruang bawah tanah. Sepanjang perjalanan, tatapannya kosong dan pikirannya sangat bekerja keras untuk menemukan tindakan yang pas untuk menyelamatkan anaknya. Namun, satu hal yang tidak akan pernah ia lupai adalah tatapan tajam Rose Avery ke arahnya sebelum ia pergi meninggalkannya di bawah sana.

"Darimana saja kau? Apakah dia nyaman di bawah sana?" tanya Voldemort saat melihat Narcissa memasuki ruang makan.

"My apologize, My Lord. Dia sempat mengigit pergelangan tanganku. Dan ya, dia sangat nyaman," jawab Narcissa.

"Jadi efek Crucio sudah mulai memudar dari tubuhnya." Voldemort menatap satu persatu anak buahnya sebelum melanjutkan ucapannya. "Bawa dia kemari jika seluruh efeknya telah memudar."

Di sisi lain, Draco menjadikan pahanya sebagai tempat sandaran kepala Rose untuk saat ini.

"A..pa y..ang k..au la..ku..kan di..sini?" Tanya Rose yang masih terbata-bata.

"Menemanimu."

"A..ku ti..dak b..utuh ban..tu..an..mu."

Stuck With You - d.mWhere stories live. Discover now