eleven

258 32 1
                                    

Malam ini, Rose nekat nekat menerobos jam malam untuk mencoba mencari ruang kebutuhan. Sebenarnya dia bisa saja melakukannya saat matahari masih menyinari dunia sihir. Namun, kefokusannya terus terganggu karena banyak siswa yang berlalu lalang. Baik Hogwarts, Beauxbatons, ataupun Durmstrang.

Saat tiba di lokasi, dia menyempatkan diri untuk melirik sekitar lorong yang sangat gelap gulita saat tiba di salah satu dinding kastil.

Dimana tempat piala itu? Aku butuh. Tunjukan padaku, pikir Rose dengan gigih.

Dalam waktu dekat, task kedua akan segera dilaksanakan, membuat waktu untuk misi ini mulai menipis. Sudah hampir 10 menit, tetapi dinding kastil masih belum bergerak satu inchi pun. Rose menghela nafasnya pelan, sepertinya malam ini pun tidak membuahkan hasil seperti yang ia harapkan.

Namun, dinding kastil berkata lain. Secara perlahan suara gemuruh terdengar dan sebuah pintu kayu seakan-akan muncul dibalik dinding itu. Rose menatap keajaiban sihir yang menajubkan itu dengan kedua matanya, seakan-akan dirinya berada di dalam mimpi.

Gadis itu membuka pintu itu pelan, kedua matanya membesar dan mulutnya tersenyum bahagia. Dia berhasil menemukan tempat penyimpanan piala turnamen triwizard.

"Siapa disana?!"

Teriakan seorang lelaki membuat Rose buru-buru menutup pintu ruang kebutuhan dan berusaha berlari tanpa suara menuju asrama tanpa tertangkap.

Rose mengatur nafasnya saat kedua kakinya berhenti di ruang rekreasi Slytherin, jantungnya berdetak begitu cepat dan kedua kakinya terasa lemas.

"Avery?"

Rose mengangkat kepalanya, kedua matanya langsung menangkap sosok Draco yang tengah duduk di depan perapian.

"Malfoy?"

Draco membuat api di perapian membesar. "Menerobos jam malam?"

"Kinda," jawab Rose yang masih mengatur nafasnya. "Apa itu?"

"Coklat panas. Kau mau?"

Rose menggeleng sembari berjalan mendekati lelaki itu, lalu duduk sampingnya. "Tidak bisa tidur?"

"Ya, setiap malam."

"Setiap malam? Wow, Draco Malfoy. Kau butuh ramuan untuk itu," kekeh Rose.

Draco hanya tersenyum tipis. "Coklat panas sudah membantuku."

Rose menatap lelaki yang duduk di sampingnya itu. Meskipun sudah berteman cukup lama, dia tidak tahu menahu tentangnya. Terkecuali dengan anggota keluarganya yang cukup terkenal itu.

"Kau selalu sendirian di sini? Setiap malam?" tanyanya.

"Tidak juga." Draco menyeruput coklat panasnya. "Terkadang aku cepat tertidur."

"When?"

"Kalau aku sakit."

Rose menghela nafasnya. "Well, kau yang tahu soal tubuhmu itu, Malfoy." Dia pun beranjak dari sofa. "Jangan terlalu sering begadang, itu tidak baik."

Draco hanya tersenyum setelah mendengar kepedulian temannya itu. Dia pun kembali menyeruput coklat panasnya. Pikirannya kembali penuh, terutama dengan pertanyaan terkait apa yang dilakukan Rose di luar sana pada jam ini?

***

Rose menjalani hari seperti biasanya, pelajaran demi pelajaran ia jalani dengan mudah dan bersemangat, hingga Pansy sedikit terheran dengan energi Rose hari ini.

"Apa yang membuatmu bersemangat, Rose?" bisik Pansy, tangan kanannya sibuk mencatat materi yang diterangkan Professor McGonagall.

"Karena akhirnya belajar," jawab Rose singkat.

Stuck With You - d.mWhere stories live. Discover now