Chapter 23.

29 4 6
                                    

Hai, aku kembali!

Gimana kabar kalian?

Hope you enjoy this chapter!<3

Same Mistakes - One Direction

◂◂ ► Ⅱ ▸▸

"Jangan lupa ya, tugas kelompok deadline 1 minggu yang akan datang. Semangat mengerjakan anak-anak!"

"Iya, Bu. Terima kasih," ucap serempak semua siswa kepada guru sejarah yang telah pergi meninggalkan kelas.

"Eh, kita kerjain sehabis pulang sekolah ini aja, ya? Gimana? Lu semua pada bisa, kan?" sahut Zahva segera ketika pembelajaran berakhir kepada anggota kelompoknya.

"Eh, iya, nih. Gimana kalau hari ini aja? Mumpung gue juga kosong, soalnya besok-besok udah sibuk sama kegiatan lain," balas Nabila juga melirik ke anggota kelompoknya.

Ia berkelompok beranggotakan 5 orang, terdiri dari dirinya, Aji, Zahva, Resta, dan juga Valery. Mereka semua tengah berdiri dari mejanya masing-masing selagi membereskan barang-barang ke dalam tas.

"Eh, iya, tuh bener juga. Semakin cepat lebih baik, tugas gue yang lain juga numpuk soalnya," sahut Aji.

"Ah, Bila, kenapa lu gak sekelompok sama gue?" keluh Saddam sedih.

"Berisik lu! Iri aja sama gue," balas Aji.

Resta berjalan melangkah ke depan, menuju ke jalan kecil antara meja Valery-Nabila juga di sebrang kirinya adalah meja Zahva. Cowok itu kemudian melirik Valery yang tepat berada dekat disampingnya, "Lu bisa, Val? Mau ada part-time, kan?"

"Oh, Valery part-time?" Zahva mengaitkan tali tas di pundaknya.

Nabila baru mendengar kabar tersebut. Sebelumnya Valery tak ada cerita apa-apa. "Lu part-time, Val? Sejak kapan?"

"Ah, iya," jawabnya. "Gimana kalau abis maghrib aja? Gue baru bisa-nya jam segitu."

"Hmm, oke deh. Yang lain?" tanya Zahva.

"Oke," jawab sisanya.

"Mau dirumah siapa?" tanya Zahva lagi.

"Rumah Resta!" Aji langsung dengan sigap menjawab.

"Lah, kok-"

"Siapin makanan yang banyak ya, bro. Oke sampai ketemu dengan aku di rumah Resta lagi," Aji pergi begitu saja setelah menepuk pundak Resta sekali sebelumnya.

"Oke, rumah Resta. Makasih, ya, Res udah mau nyiapin tempat," ucap Zahva kemudian gadis itu juga ikut pergi.

"Eh, tapi-"

"Yaudah, gue juga duluan, ya. Mau ada eskul," ucap Nabila yang kemudian menenteng tasnya. Kemudian melambai kepada Valery, "Duluan, Val."

Resta memberikan dengusan nafas disana. Awal-awal semuanya ini karena Aji. Ia kemudian menatap Valery yang setia berdiri di sampingnya, tak lupa memberi senyuman manisnya, "Nanti pulang dari part-time mau gue jemput gak?"

Valery memiringkan kepalanya sambil mengeluarkan suara deheman kecil, "Hmm, gak usah, deh. Gue bisa sendiri."

Resta terkekeh kecil tanpa suara, ia kemudian mendekatkan mulutnya ke dekat telinga Valery, "Tapi gue mau jemput lu. Gue maksa."

Dia berubah seperti semulanya, tak seperti yang kemarin. Resta bagai seorang aktor yang memerankan karakter berbeda di berbagai acara. Kemarin itu apa alasannya?

ValeryWo Geschichten leben. Entdecke jetzt