❝ Kamu boleh pergi, aku merelakan. Manusia pasti juga lelah. Itu yang di alami kamu akan aku selama ini, kan? ❞
❝ Aku seperti mendapatkan rasa cinta itu. Meski, bukan namaku yang terucap dari mulut kamu —atau selama ini aku cuma besar rasa? ❞
❝ Maaf, telah menjadi seseorang dari segala kehancuranmu— dan tolong jangan sekalipun kamu berbalik kearahku lagi. Kamu harus hidup. ❞
YOU ARE READING
Valery
Teen FictionValery kira fokus bebannya hanya pada hal-hal ini dan itu saja. Semuanya tidak berhenti disitu, nampaknya hidup akan selalu menambahkan kesan baru dalam warnanya. Terlebih lagi, hal-hal itu datang ketika suatu perasaan yang sama menghinggapinya lagi...