[HARAP FOLLOW SEBELUM BACA!]
SQUEL : FATE OF TANIA
***
Masih tentang Tania yang mencoba mencari jawaban di setiap perjalanannya. Dan masih tentang Tania yang terikat kuat dengan sosok Alexander.
***
"Ketika kita sudah dipersatukan, percayalah cobaa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setiap semua anak pasti berkeinginan untuk selalu bahagia. Yang dipikirkan hanya hal apa yang membuat mereka bahagia, tanpa mau memikirkan konsekuensinya. Yang terpenting mereka puas dan merasa senang.
Pertanyaan yang berkaitan dengan anak-anak tidak jauh dari;
Sekarang mau main apa?
Besok main apa lagi?
Dan masih banyak hal sederhana lainnya. Namun saat semakin dewasa berganti dengan;
Nanti pakai baju apa ya?
Nanti makan apa ya?
Dan seterusnya. Tentunya ini soal banyaknya kebutuhan yang semakin bertambah seiring bertambahnya usia.
Ziel masih anak-anak diumurnya yang sekarang. Ia juga memiliki pola pikir anak-anak walau diluar terlihat mandiri dan dewasa. Ia ingin bahagia, seperti anak seusianya. Bermain, tertawa bersama temannya.
Tapi sayang....
Dia tidak punya teman.
Rumah mewahnya sudah lengkap dengan berbagai mainan anak di taman belakang. Tapi hanya menganggur tak tersentuh, semua itu tidak menarik minatnya. Ia sedikit penasaran dengan hal luar, yang terlihat begitu menyenangkan.
Tetapi, kata ayahnya, Ziel belum bisa bebas keluar tanpa pengawasan. Sebab usianya masih tergolong anak-anak yang butuh dijaga sangat ketat, apalagi mengingat status ayahnya yang memiliki banyak pembenci di luar sana.
Namun, saat dia mencoba mmendekatkan diri dengan anak-anak lainnya saat pesta, ia mulai merasa risih dengan keramaian.
Ia tak tau apa mau dirinya sebenarnya.
Dirumah, dia hanya menghabiskan waktunya bersama ibunya, belajar, dan bermain game sesukanya.
"Kenapa?"
Ziel melempar stick PS miliknya dengan kasar. Lalu menoleh, dan menemukan ayahnya yang tengah berdiri dengan pakaian santainya.
