ALTA 3 | About It

69.7K 8K 2.1K
                                    

-o0o-
H A P P Y
R E A D I N G
-o0o-

Tania dan Alex melangkah menuruni undakan tangga. Kedua pasangan suami istri itu nampak terlihat sangat serasi. Cantik dan tampan, perpaduan yang sangat pas untuk di sandingkan.

Tangan Alex yang kanan, lelaki itu gunakan untuk menggenggam tangan Tania. Sedangkan tangan kiri-nya ia selipkan di sisi saku celana pendek- nya.

"Pagi Ma, Pa," Tania berjalan ke arah Caroline mencium pipi mertua-nya itu sekilas, dan beralih pada Bara yang memang sedari tadi malam menginap disini.

"Pagi," Ucap Caroline dan Bara secara bersamaan.

Setelah itu Tania duduk tenang di samping Alex. Jika kalian berpikir, Tania yang akan menyiapkan makanan Alex, malah kalian salah. Alex lah yang menyiapkan makanan untuk Tania.

Lelaki itu nampak sibuk menyiram pancake dengan sirup strawberry kesukaan Tania. Setelah dirasa siap, lelaki itu akan memberikan-nya kepada Tania. Dan tanpa berbicara, lelaki itu juga melakukan hal yang sama untuk dirinya sendiri.

"Makasih Al,"

Seperti biasa, tak ada jawaban. Namun Tania mengerti itu. Ia pun nampak menikmati sarapan pagi-nya dengan tenang. Tak ada pembicaraan apapun yang terdengar, hanya dentingan sendok makan yang saling bersahutan.

Sarapan hening, itu berakhir dengan cepat.

"Roseline," Panggil Alex, kepada Roseline yang berdiri di dekat meja makan. Dengan patuh kepala pelayan itu, menyerahkan nampan berisi vitamin untuk Tania.

Seperti biasa, setiap hari Tania akan selalu mengonsumsi obat-obatan lagi. Entah itu hanya vitamin atau karena imun-nya yang rendah.

Alex menyerahkan air putih
kepada Tania. Tania dengan patuh melaksanakan apa yang di maksud Alex.

"Kamu masih suka sakit?" Itu suara Bara.

Tania menggeleng dengan mulut menggembung penuh air, terlihat sangat lucu dan menggemaskan. Pipi Tania yang dulu terlihat tirus, kini nampak lebih sedikit berisi. Mungkin karena disini ia dirawat dengan baik, dan kasih sayang serta kebahagiaan yang diberikan oleh orang di sekitar- nya membuat Tania nampak terlihat hidup.

Masalalu-nya yang buruk, bukan berarti ia lupakan begitu saja. Itu adalah pelajaran khusus untuk-nya. Ini adalah Buah dari kesabaran-nya selama ini. Masalalu-nya memang mengerikan, namun tidak membuat ia bersedih hati. Karena ia tahu, dengan adanya masalalu, kita bisa berada di sini.

Dengan masa lalu, Tania bisa menjadi sosok yang kuat. Walau Tania kerap berpikir untuk pergi dari dunia ini, tapi karena, ia masih mengingat Tuhan dan Mama-nya, ia berusaha untuk menjadi lebih tegar dan kuat. Agar tidak terpengaruh oleh kesedihan-nya.

Walau Tania tidak tahu apa yang akan terjadi ke depan-nya, setidaknya Tania bersyukur karena ia bisa diberi kebahagiaan yang tiada tara. Diberi orang-orang yang sangat-lah berarti untuk-nya. Alex, Bara, Caroline, Nata, Nathan dan Saka, adalah hal terindah di hidup-nya.

Tak lupa Alena, ia takkan pernah melupakan jasa Mama-nya itu. Takkan pernah bisa, walaupun mereka berbeda darah, entah kenapa ikatan itu terlalu sulit untuk dilepas. Ia sudah terlampau sayang kepada beliau. Ia harap, Mama-nya bisa tenang di surga sana. Bertemu dengan Bunda Azura, dan melihat-nya bahagia disini.

BelieveWhere stories live. Discover now