9 || Ariel vs Vano

24 8 18
                                    

Happy reding💙💙

Selamat menikmati dan menghayati
Semoga kamu suka dan puas yah
Enjoy guyss

Terima kasih sudah mampir hehe
.
.
.
.

***
"Astaga, malah mogok lagi." Ariel mendengus kasar, dia hampir telat di tambah mobilnya malah mogok segala. Jalanan yang sepi membuat dia bingung, bengkel sangat jauh dari lokasi dia sekarang.

Ariel merogoh saku seragamnya untuk menghubungi supir keluarganya.

"Pak, tolong jenput mobil Ariel yah, si botot lagi mogok di persimpangan jalan Purna**** nomor 12."

Setelah mematikan posel Ariel segera berlari untuk mencari angkutan yang melintas, baru saja dia berhenti di bawah pohon untuk istirahat sejenak tiba-tiba ada sebuah motor yang berhenti di sebelahnya. Ariel mendongak, dia terkejut mendapati Rexal dan sahabatnya memandangi dirinya aneh.

"Cepat naik, 10 menit lagi bel,"

Tidak mau membuang kesempatan tanpa pikir panjang dia langsung naik ke jok belakang motor yang Rexal kendarai. Ia, Rexal adalah orang yang memberi tumpangan untuknya.
Hampir saja gerbang di tutup jika bukan bunyi klakson yang berasar dari motor ninja merah milik Rexal.

"Makasih." Sebenarnya dia malas berurusan dengan pria es di depannya ini, jika bukan karena hal mendesak seperti ini.

"Hm."

"Selamat belajar neng cantik." Itu berasal dari Bastien, seperti biasa matanya akan jelajatan jika melihat sekelebat aroma perempuan, buaya memang.

***

"Tumbenan lo hari ini telat?" Tanya Agatha yang sibuk memasukkan alat tulisnya ke dalam tas.

"Hufftt, biasalah mobil botot gue mogok."

"Ye, lo mah mobil lamborgini gitu di bilang botot, buat gue aja Rie, gue ikhlas kok nerima dengan lapang dada,"

"Ogah!"

"Yok, kantin." Ana langsung menyeret kesua tangan sahabatnya, sebab, pagi tadi dia tidak sempat sarapan.

"Tha, lo pesen gih seperti biasa, kita cari tempat duduk." Agatha memisahkan diri dari sahabtnya untuk memesan makanan, sementara kedua sahabatnya mencari meja kosong.

"SELAMAT MAKAN GADISKUUU!"
Teriakan Agatha memang tidak di ragukan lagi, orang sekitar pun sampai menutup telinga mendengar suara cempreng miliknya.

Baru akan menyuapi sesendok bakso, mereka lagi-lagi terganggu oleh pekikan beberapa siswi akibat kedatangan Rexal dkk. Sudah menjadi kebiasaan murid SMA Talima Cakra jika sudah berhadapan dengan berbau cogan dan money.

"Khmm, kita gabung boleh?"

Mendengar suara lantas ketiganya mendongak, ternyata itu suara Cakra dan sahabtnya. Tanpa Bastien, mungkin dedemit itu sedang memesan makan.

Mereka bertiga saling lirik sampai Ana mengangguk singkat, lagi pula di lihat semua meja sudah penuh semua.

"Oh iya, buat lo murid baru kenalin gue Rahar Cakra Aditama." Cakra mengulurkan tangan berniat memberi salam perkenalan, Ariel hanya melirik sekilas sebelum melanjutkan acara makannya yang sempat tertunda.

"Dah tau."

Cakra menarik kembali uluran tangannya yang sempat menggantung di udara tanpa balasan, dia meringis pelan, baru kaoi ini ada perempuan yang mengangguri kesempatan emas seperi ini, mungkin seperti itulah yang ada di otak lelaki itu.

"Ariel gak suka kalau makan di ajak ngobrol," ucap Agatha.

Bastien datang membawa 4 piring berisikan nasi goreng seafood, di bantu oleh penjual kantin untuk membawakan minumannya.

Sagitarius [On going]Where stories live. Discover now