Pertemuan Kembali

2.7K 252 25
                                    

Maaf ya baru update. Berapa hari ini aku lagi gak enak badan😴😫...

Galan menyembunyikan kalung prajurit di belakang tubuhnya. Pemandangan sekarang membuat ia sadar jika ada sesuatu yang tak biasa antara Kanza dan pria asing yang tadi menanyakan jalan padanya.

Rega memeluk Kanza begitu erat ia sangat menyukai Kanza. Ia tidak sia-sia datang menjemput Sanja. Rega mengangkat wajahnya. Mata mereka bertemu. Sanja menjatuhkan kamera di tangannya.

Sedangkan Kanza masih mematung. Mencerna semua ini. Apakah ini mimpi? Mungkinkah ini semua karena ia merindukan Rega. Tapi kalimat Rega yang mengatakan tidak akan lepas lagi membuat hatinya bergemuruh. Kanza mengangkat wajahnya. Ia bisa melihat wajah Galan berubah. Lalu Galan pergi begitu saja. Rega melepaskan pelukkannya. Kanza masih menatap kepergian Galan. Entah mengapa ada yang aneh.

"Sanja, ka-"

"5 tahun aku mengejar kamu, tapi di depan mataku kamu memeluk perempuan lain."

Sanja pergi begitu saja setelah mengangkat kameranya. Kanza menatap kepergian Sanja dengan bingung. Ia menatap Rega yang juga menatap kepergian Sanja. Mungkinkah pria yang dikatakan Sanja tadi adalah Rega? Kebetulan yang begitu pahit.

.....

"Maaf untuk semua yang papaku lakukan."

Kanza menatap Rega yang sekarang duduk di sampingnya. Sekarang mereka berada di atas bukit pedesaan ini. Hari semakin sore. Lama keduanya terdiam.

"Yang jahat papa kamu, bukan kamu. Rega yang aku kenal orang baik."

Kanza tersenyum lebar. Ia tahu Rega pasti menahan beban yang begitu banyak.

"Biarin aku bersandar sebentar. Beban ini begitu berat."

Kanza membiarkan Rega tertidur di bahunya. Ia tahu Rega pasti begitu berat menghadapi semua ini sendirian. Sekuat apapun seorang pria, bukankah ia juga hanya manusia biasa. Mungkinkah mereka memang ditakdirkan bersama. Ia merindukan Rega. Biarkan saja Tuhan meletakkan perjalanan hidup mereka.

Sanja berdiri tidak jauh dari mereka. Ia pikir datang menenangkan diri di atas bukit lebih baik, tapi yang ia dapatkan hanya kembali menyakiti hatinya. Sanja berbalik menghapus air matanya. Ia tahu selama ini Rega selalu menolaknya. Ia pikir Rega akan jatuh hati padanya. Kenyataan ini begitu menyakiti hatinya. Ternyata perempuan di hati Rega adalah Kanza. Ternyata sesakit ini mencintai dalam diam.

....

Galan menatap kalung prajurit yang akan ia berikan pada Kanza.

"Kapten, 10 menit lagi."

Galan mengangguk, wajahnya sedatar mungkin.

10 pasukan berseragam serba hitam, dengan aerphon masing-masing ditelinga, serta peralatan lengkap keluar dari ruangan mereka. Sebagai Kapten pasukan Khusus Galan memimpin anak buahnya. Mereka akan meninggalkan desa ini. Ada sekelompok pria bersenjata menculik beberapa warga sipil dan markasnya di tengah hutan, daerah lain, dan mereka tidak akan datang lagi ke desa ini. Mungkin sudah takdir ia dan Kanza hanya bertemu sebentar dan tak akan bertemu lagi. Di dalam helicopter Galan dan pasukannya menyiapkan strategi.

Kanza menatap helicopter yang terbang menjauh, baru hari ini ia melihat helicopter terbang di malam hari di desa ini. Kanza masih terus menatap helicopter itu hingga hilang dan yang tersisa hanya gelapnya malam

........

Rega berdiri tidak jauh dari Sanja berdiri. Awalnya ia menolak keras mencari gadis nakal ini. Tapi karena papa Sanja adalah kepala polisi di tempat ia kerja sekarang, ia harus mengikuti perintah papa Sanja. Tentu pria itu memohon bantuannya. Ia kenal sanja malam itu, saat Sanja membuat keributan di bar, dan ia menyelidiki kasus. Sejak saat itu Sanja terus mengejarnya. Bahkan sering ke kantor polisi tempat ia kerja. Terus menyatakan cinta dan bertingkah bodoh. Gadis tomboy nakal ini suka sekali tantangan.

"Papa kamu meminta aku untuk membawa kamu pulang!"

Sanja berbalik menatap tepat di mata Rega.

"Apa kamu pernah sedikit saja menyukaiku?"

"Kemasi barang-barangmu kamu harus pulang."

Ia di sinipun hanya diberi beberapa hari libur. Sebenarnya ia ingin di sini. Alasannya karena Kanza. Ia pikir berada di sini hanya membuang waktu. Seperti mendapat harta karun, ia bertemu kembali dengan Kanza.

"Kamu tahu betapa aku suka sama kamu?"

Sanja masih menatap nanar Rega.

"Masih banyak pria baik di luar sana. Maaf -"

Sanja berlalu pergi. Kata maaf yang Rega keluarkan hanya melukai hatinya.

.....

Embun pagi menetes dari dedaunan hijau. Kanza sudah siap-siap kembali mengajar bersama Gading dan Rara.

Langkahnya berhenti saat pria yang sejak malam tadi menganggunya tepat di hadapannya. Gading dan Rara pergi meninggalkan ia dan Rega sendirian.

"Sebentar lagi aku akan pulang."

Kanza tertegun. Keduanya harus berpisah lagi.

"Aku akan menunggumu pulang. Kita berada di kota yang sama."

Kanza tersenyum lebar. Ia tahu Rega menyukainya. Tapi hubungan mereka terlalu rumit. Lalu Sanja. Entah mengapa perempuan itu menganggu pikirannya. Entah mengapa ia tidak bisa mengatakan apa-apa.

....

Mungkinkah sekarang mereka sedang terjebak dalam cinta segitiga yang rumit. Ia tidak menyangka jika takdir akan kembali mempermainkan hidupnya.

 Ia tidak menyangka jika takdir akan kembali mempermainkan hidupnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Jangan lupa Vote dan Komentarnya😩

Cinta Untuk Kanza (End)Where stories live. Discover now