DIFFERENT - Ten X You

● Fifteen ●

Papan besar terpampang jelas di lobi sekolah dengan sekelilingnya dikerumuni seluruh murid yang ingin mengetahui hasil ujian minggu lalu. Melewati kerumunan membuat badanmu sedikit terasa nyeri ketika harus berdempetan satu sama lain.

"Bodoh banget peringkat bisa turun drastis seperti sekarang" tuturmu seraya menghembuskan napas perlahan

Mungkin, bisa dibilang sejak peristiwa lalu dirimu tidak bisa fokus akan apapun terutama dalam pelajaran hingga hal tersebut membuatmu frustasi dan berdampak pada kondisimu saat ini.

-rooftop-

Sinar matahari pagi yang silau membuat tempurung tanganmu menghalaunya sembari menatap halaman sekolah yang luas dari arah atas.

Sepasang earphone masih setia terpasang di kedua telingamu yang dimana ia memutarkan satu lagu last child sebagai perwakilan perasaanmu saat ini.

Sampai kini masih kucoba

Tuk terjaga dari mimpiku

Yang buatku tak sadar

Bahwa kau bukan lagi milikku

Walau hati tak akan pernah.

Dapat melupakan dirimu

Dan tiap tetes air mata

Yang jatuh kuatkan rinduku

Pada indah bayangmu canda tawamu

Pada indahnya duka dalam kenangan kita

Duka - last child

Kamu hanya tertawa memahami setiap syair yang melekat pada lirik lagu, dimana ia benar benar membuat dirimu mengingat kembali semua lembaran memori usang dengan dirinya. Entah seperti apa kondisinya sekarang kamu hanya bisa berharap pada Tuhan jika dirinya sekarang sedang baik baik saja walaupun dirimu disini masih terluka akannya.

"Aku tidak yakin jika kita bisa bersama seperti dahulu, tapi aku akan menyakinkan diri bahwa kamu disana pasti bahagia dengan jalan hidupmu sekarang" lirihmu berbicara dengan hembusan angin yang seolah menjadi perantara harapmu

16.00 p.m

Masih berkutat dengan layar handphone membuatmu merasa bosan karena sudah hampir dua jam dirimu masih dalam posisi berbaring santai di atas kasur big sizemu.

Ting...

Young Hoon

Mau jalan keluar?

Boleh

Mau kemana emangnya?