DIFFERENT - Ten X You

● Five ●

Kamu merasakan hantaman keras mengenai tubuhmu yang menyebabkan dirimu terpental hingga beberapa meter.

Taeyong yang berada dipinggiran jalan melihatmu dengan tatapan terkejut karena kamu seorang yang paling dibenci Taeyong justru mempertaruhkan nyawanya demi seorang lelaki yang selama ini bertindak kasar terhadapmu.

Sirine ambulan dan sekumpulan orang yang bergerombol membuat suasana menjadi lebih mencekam.

Taeyong langsung berlari kearahmu, menghampiri dirimu dengan kondisi berlumuran darah dan peristiwa itu kembali mengingatkan dirinya dengan mendiang ibunya yang menghembuskan napas terakhir pada kecelakaan tempo lalu.

Ten POV

Banyaknya guru pengajar yang rapat membuat sekolah harus dengan terpaksa memulangkan para murid lebih awal.Seluruh sorakan gembira menggema diseluruh sudut kelas.

"Gue duluan bye" salam gue kepada para teman wayv yang masih setia melingkar disalah satu bangku sembari berbincang bincang

"MAU KEMANA LO ??" tanya Hendery berteriak dan hanya gue tanggapi dengan labaian tangan

Siang yang terik membuat gue berinisiatif untuk membelikan y/n es krim di sebuah toko serba.Memilih beberapa rasa dengan akhirnya gue menyelesaikan pembayaran dan segera menuju rumah berharap kamu sedang menunggunya.

Ditengah perjalanan mata gue terarah ke sebuah jalan yang padat dengan banyak orang sibuk mengutak atik handphonenya untuk merekam sesuatu yang terjadi.

Gue yang emang awalnya cukup dibuat penasaran akhirnya memutuskan berjalan menghampriri kerumunan hingga gue dibuat terkejut kerena seorang yang gue kira sedang menunggu di rumah teryata dalam kondisi yang mengenaskan.

Melihat seorang lelaki yang cukup familiar membuat gue menghampirinya dengan cepat.

"APA YANG LO LAKUIN KE DIA LAGI HAH?!?" ucap gue yang tidak bisa mengontrol emosi

"Maaf gue ngga tau kalau akhirnya akan menjadi seperti ini" ujarnya dengan air mata mengalir hingga memenuhi pelupuknya

"Aish.."

Ten POV End

-rumah sakit-

Beberapa hari telah berlalu begitu lama bagi Ten melihat dirimu yang berbaring selama berhari hari membuatnya terus mengucap doa agar tuhan tetap memberikan kesempatan kedua untuk menjalani hidup tanpa adanya ujar kebencian lagi.

Ya,setelah kejadian lalu Taeyong merasa sangat bersalah dan telah mengetahui kisah sebenarnya mengenai alasan dibalik perceraian diantara kedua orangtuannya serta ayahnya yang berakhir memilih untuk hidup berbahagia disisa hidupnya bersama ibumu.

Tampak jelas rasa lelah menggambarkan seorang lee Taeyong yang bersikeras untuk terus menemanimu hingga kamu sadar dengan seorang lelaki bernama Ten yang juga sama kerasnya untuk tetap menjagamu.

"Bang lo beli sarapan dulu di kantin, gue sakalian titip ya thanks" suruh Ten yang bermaksud baik karena memang sedari kemarin Taeyong tidak memakan sedikitpun makanan yang mampu dicerna

"Hmm... jaga y/n baik baik" ujarnya berlalu pergi

Setelahnya Ten mendudukan dirinya disalah satu bangku yang terletak disamping ranjang yang kamu tempati.

Dirinya memandangmu pilu ingin rasanya Ten menyalahkan semesta yang justru menyakiti seorang wanita polos nan lapang hatinya.

"Gue harap lo ngga berbaring lama disini karena diluar sana ada banyak hal yang belum sempat gue tunjukan keindahannya" ujar Ten yang hanya menyalurkan seluruh isi hatinya melalui perantara sebuah ucapan

Tak selang lama tiba tiba hal yang mengejutkan terjadi yang tidak lain adalah munculnya sebuah pergerakan tanganmu yang masih lemas namun membuat Ten merasa sangat bahagia dan membuatnya terburu buru segera menghubungi dokter untuk memeriksa keadaanmu.

"Tidak saya sangka jika kesehatannya pulih dengan cepat setelah kecelakaan yang cukup parah" ucap doktet sembari tersenyum senang karena dapat melihat pasiennya yang kembali pulih

Taeyong yang baru saja menyelesaikan kegiatannya dikantin menatap terkejut melihat dirimu yang sudah tersadar walaupun kondisimu masih lemah.

"Y/n.." panggil Taeyong lirih sembari menghampiri adik tirinya dan langsung memeluknya dengan lembut

Kamu yang baru sadar tetap menampakan senyum indahmu dan membalas pelukan Taeyong serta tak selang lama matamu mulai mengeluarkan bulir air yang tidak sanggup kamu tangkup lagi.

"Aku harap ini bukan mimpi hiks.." ucapmu seraya menangis bahagia dengan kehadiran kedua lelaki yang mampu menghilangkan noda suram pada hidupmu

seminggu kemudian

Keadaanmu sudah cukup membaik walaupun kamu harus tetap check up seminggu sekali ke rumah sakit. Namun, hal tersebut tidak membuatmu bermalasan dirumah justru dirimu bersikeras untuk tetap bersekolah karena kamu merasa jika sudah terlalu banyak meninggalkan pelajaran.

"Y/n di massa pemulihan sekarang kamu wajib kakak anter dan jangan lupakan obat yang telah diberikan dokter" jelas Taeyong panjang lebar sambil memakai sweaternya dan sedikit merapikan penampilannya

"Iya kak" jawabmu dengan senyum mengembang

"Akhirnya kak Taeyong kembali seperti dahulu" lirihmu yang masih dapat terdengar oleh seorang yang kamu sebut namanya

Taeyong yang telah selesai merapikan diri perlahan mendekatimu dan duduk dibangku yang tepat berada disebelahmu.

"Maafin kelakuan kakak yang kasar ke kamu, Maaf karena ngga mau dengerin penjelasanmu dulu,aku harap kamu akan memaafkanku" ujar Taeyong seraya menggengam tanganmu

"Kakak ngga usah minta maaf karena emang kakak ngga salah dan aku tau kok kalau kak Taeyong merupakan seorang yang berhati hangat" ucapmu menjelaskan

"Makasih dek" cetusnya dengan salah satu tangannya mengelus lembut pucuk kepalamu

●

●

●

●

"Aku harap kebahagian ini akan berlangsung sangat lama hingga diriku lupa apa arti dari kesedihan"

●

●

bersambung...

☸ ⚊⚊⚊⚊⚊⚊⚊⚊⚊⚊ ☸

Makasih sudah menyempatkan waktu untuk membaca 😊

Mohon dukungannya selalu ya 🙏

Jangan lupa vote nya dan sampai jumpa setelah ujian berakhir 🤗💚