Chapter 2

7.2K 379 10
                                    

Hi!
Jangan lupa vote dan komen.
Happy reading.
Zara aku panggil Stevany yaaa

Zara yang kini menjadi Stevany telah kembali ke rumahnya dan dijemput ayahnya tercinta tak lupa Ana adiknya yang sangat senang karena akhirnya sang kakaknya bisa pulang dan bermain bersamanya.

Stevany dan Ana satu kamar, tentu saja bukankah mereka adalah kakak dan adik yang serasi?

____

Stevany terbangun setelah semalam ia berbincang-bincang dengan Ana. Menurut pemahamannya cerita novel belum dimulai, dan hari ini adalah hari pertamanya masuk ke sekolah. Ia sangat bahagia bisa bersekolah di tempat bergengsi karena selama ia hidup sebagai Zara, ia harus bekerja keras untuk bisa bersekolah. Jangankan sekolah di tempat bergengsi untuk bersekolah di negeri ia sangat kesusahan.

Stevany sedang bersiap-siap untuk bersekolah. Ia memakai seragam dengan hati-hati, tidak lupa memakai berbagai macam skincare dan makeup.

Stevany turun ke bawah dan mulai sarapan bersama keluarganya. Ayah Stevany dan Ana merasa bahwa suasana sarapan pagi ini terasa lebih harmonis dari biasanya. Tentu saja karena kehadiran Stevany.

"Ayah kita berangkat ya" ucap Stevany dan Ana bersama-sama, tak lupa dengan kardus yang dijadikan mereka kalung karena hari ini mereka akan mengikuti Masa orientasi siswa hari pertama.

Mereka telah sampai ke sekolah dengan taksi keluarga mereka. Dengan beriringan pun mereka memasuki sekolah. Ana dan Stevany berpisah karena mereka berbeda gugus.

Stevany sedang mencari dimana gugusnya berada, tanpa ia sadari pun banyak mata yang menatapnya terutama  Adrian Rahendra, yang sedari tadi terus menatap tajam Stevany.

Tak terasa masa orientasi siswa telah selesai dan sangat-sangat disayangkan bahwa Stevany dan Ana berbeda kelas. Mungkin mereka akan sedikit asing disekolah, pikir Stevany yang sedang melamun sambil memakan makanan yang baru saja ia pesan.

Rencana Stevany hari ini adalah ia akan membolos pelajaran dan pergi ke taman sekolah, ia ingin membaca novel yang tak sengaja ia temukan di perpustakaan.


Halaman novel terus dibalik, Stevany tak dapat menahan kantuknya, ia pun tertidur, tanpa ia sadari pun, Adrian sedari tadi terus menatapnya tajam.

Be A Figuran | Revisi Where stories live. Discover now