Chapter 12

3.1K 228 17
                                    

Hi guys balik lagi nih ada yang kangen enggak?
Jangan lupa follow.
Jangan lupa vote dan komen.
Happy Reading.

Stevany kini sedang berada dirumah. Ia sedang mempersiapkan diri untuk perjodohan itu.

Ia memakai gamis berwarna ungu dengan kudung rabani warna yang sama.

Dia pun turun kebawah untuk menemui ayahnya dan calon mertua maybe.

Dia telah sampai dibawah dan melihat ada dua orang paruh baya berbeda gender tengah duduk diruang tamu.

Dia pun menuju kesana dan mengucap salam seraya menyalimi kedua paruh baya itu.

" halo om tante " kata Stevany dengan sopan.

" aduh calon mantu cantik banget " kata perempuan paruh baya itu yang biasa dipanggil ummi.
" panggil ummi aja calon mantu "
" oh ya namanya Stevany ya " kata ummi dengan beruntun.

" eh iya u-ummi " kata Stevany sambil tersenyum canggung.

Stevany langsung duduk dan berbincang bincang dengan calon mertuanya itu.

Tiba - tiba ayah Stevany dan Siana datang.

Siana langsung menyalimi dan sok akrab sama camer Stevany itu.

" halo om tante saya Siana adeknya kak Stevany " Cerocos Ana.

" eh halo " kata ummi, sedangkan abi hanya diam saja.

" baiklah jadi kita mulai saja perjodohan ini bagaimana kalau ta'aruf " tanya ayah Stevany.

" terserah calon besan aja, sebentar ya nunggu anak saya masih dijalan " kata ummi.

" Assalamu'alaikum " kata seseorang laki - laki yang tiba tiba datang di depan rumah.

Ayah Stevany pun bangkit dan menuju seseorang laki - laki tadi.

" eh nak ayo masuk " ucap ayah Stevany.

Laki - laki tadi pun masuk dan segera duduk.

" perkenalkan namanya Elkara " kata ummi.

Elkara hanya diam saja.

" baiklah kalian mau langsung menikah atau bertunangan terlebih dahulu " kata abi.

" tunangan saja " kata Stevany dan Elkara berbarengan.

" baik silahkan dimakan hidangannya " ramah ayah Stevany.

Pertunangan sudah ditentukan dan akan dilaksanakan sekitar 4 bulan lagi.

Stevany sedang membereskan ruang tamu yang tadi dibuat untuk err ta'aruf atau apa wkwk.

Ayah Stevany sudah ada dikamar dan tersisa Stevany dan Siana.

" kak kenapa tadi bukan Aku yang dijodohin " kata Ana sambil mencengkram tangan Stevany.

" lah mana Saya tau Saya kan orang " kata Stevany dengan tak acuh dan segera pergi ke kamarnya.

Siana pun hanya menggeram dan menghentakkan kaki kesal menuju kamarnya.


TBC.

Maaf yak ngebosenin :(
Komen dong suka aja gitu liat komen jadi penyemangat, btw makasih ya yang udah komen.

Jangan lupa follow. Hehe
Terimakasih bagi yang udah baca.
See you.


Be A Figuran | Revisi Where stories live. Discover now