Chapter 16

2.7K 183 1
                                    

Hi guys. Balik lagi nih.
Komen atuh tim siapa.
Jangan lupa vote dan komen.
Jangan lupa follow.
Happy Reading.

Hari ini Stevany diajak oleh ayahnya mengunjungi salah satu pondok pesantren.

Stevany memakai gamis sederhana dengan kudung segitiga yang menutup dada.

Stevany hanya bersama ayahnya, karna tadi Siana diajak tidak mau dan beralasan ingin kerumah temannya.

Stevany dan ayahnya berangkat menuju pesantren dengan menggunakan mobil.

Stevany segera memasukki mobil dan mobil pun melaju dengan kecepatan rata - rata.

Stevany dan ayahnya telah sampai di pondok pesantren itu.

Mereka disambut dengan ramah oleh pak kyai dan istrinya.

" Assalamu'alaikum " ucap Stevany dan ayahnya bersamaan.

" Wa'alaikumsalam " jawab pak kyai dan istrinya dengan ramah.

" mari masuk " kata istri sang kyai.

" jadi nak kamu setuju atau tidak untuk bertunangan dengan Elkara " tanya sang istri kyai yang tak lain adalah ummi.

" Sa-Saya setu-ju ummi " kata Stevany sambil tersenyum canggung.

Ummi pun mengangguk dan tersenyum senang " Kamu mau nggak belajar dipesantren " kata sang ummi sambil menatap Stevany dengan intens.

Stevany yang ditatap seperti itu pun tambah tertekan. Larii

" mau ummi " jawab Stevany dengan penuh kehati - hatian.

Ayah Stevany pun hanya setuju.

Ayah Stevany dan Stevany pun memakan dan meminum hidangan setelah di suruh untuk segera meminumnya.

Stevany telah pulang dari pondok pesantren setelah tadi keliling - keliling dan sedikit belajar ngaji disana.

Kini Stevany sedang berada dikamarnya sambil menglamun.

Iya terpikirkan dengan kehidupannya yang dulu, dimana Ia selalu memakan cireng setiap pulang mengaji.

Iya, dulu Stevany juga mengaji. Dulu Stevany tinggal dilingkungan desa membuatnya sangat bersyukur karna udaranya yang masih segar dan asri.

Ia jadi teringat ibu panti dan adik - adiknya. Apa yang akan terjadi jika mereka mengetahui kalau Stevany dulu sudah meninggal. Iya sudah meninggal. Artinya In syaa Allah iya akan tinggal menjadi Stevany selamanya.

Tapi Ia bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk berubah lebih baik oleh Tuhan.

Saat enak - enaknya menglamun tiba - tiba..

Ting.
Suara notifikasi dari ponsel Stevany berbunyi.

TBC.

Maaf ya jarang update. Lagi sibuk juga hehe.
Terimakasih bagi yang sudah baca.
Kalian tim siapa ni?

Bye see you.

Be A Figuran | Revisi Where stories live. Discover now