[4]

674 99 63
                                    

"Besok pagi gue jemput."

Yugyeom yang sudah duduk siap di atas motor, menatap lurus pada Seulgi sambil memasukkan pengait besi pada gesper yang tersedia di helmnya.

"Gak usah."

Click!

Setelah helmnya terpasang dengan aman, tangannya lantas turun dan bersedekap di depan dada. "Kenapa gak usah?"

"Besok gue masuk kelas matkul pilihan, pagi banget, lo pasti masih molor."

"Pokoknya gue anterin! Nanti gue aja yang ngabarin bang Bri."

Seulgi memutar bola matanya, sedikit merasa menyesal karena telah mengompori Yugyeom tadi menggunakan nama Jimin. Harusnya ia mengerti bagaimana sahabat karibnya ini begitu terobsesi pada sosok Brian.

"Gak usah repot-repot, lagian lo gak ada kelas pagi. Sks lo kan gak cukup buat ngambil mapel pilihan di semester ini."

"Gak usah diperjelas juga anj-- Seulgi jahat!"

Yugyeom berteriak pelan sambil menggembungkan kedua pipinya, membuat Seulgi kian mengernyit kesal melihat tingkah menjijikannya.

"Apaan sih lo kaya banci aja!"

"Kenapa, Gi?"

Seulgi menoleh kaget saat mendapati Brian dan Jimin yang berjalan beriringan menuju ke arahnya dan Yugyeom. Matanya mengerjap beberapa kali sebelum tubuhnya kembali ia putar ke arah depan, memberi pelototan tajam pada Yugyeom yang sedari tadi memang selalu sok manis setiap kali Brian atau Jimin berada di dekat mereka.

"Gak ada, ini Yuyu abis cerita katanya anjingnya belum dikasih makan."

Seulgi menjawab santai disertai dengan senyum manis yang dibuat-buat dan dibalas pula oleh Yugyeom dengan senyum lebar yang sama palsunya.

"Kalo Seulgi udah makan?"

Napas Seulgi terhela dengan jengah. "Udah."

"Kapan?"

"Tadi siang."

"Dimana? Kantin? Kok gue gak liat?"

Mata Seulgi menutup perlahan, tentu saja mereka tidak bertemu mengingat tadi siang ia menghabiskan waktunya berdua dengan Jimin saja.

"Ya mana gue tau."

"Berarti makan sore belum, kan? Gimana kal--"

"Roof apa gak keburu mati lo banyak buang waktu kaya gini?"

"Mulut!" tegur Yugyeom pelan menahan kesal.

Roof adalah anjing betina ras maltese berwarna putih milik Yugyeom yang lelaki itu pelihara sebagai teman di kostnya.

"Udah ah sana pulang!" bisik Seulgi galak.

Yugyeom hanya mencebikkan bibir sambil menstarter vespanya. "Bang, Yuyu pulang dulu, ya!"

Brian yang sedari tadi diam memperhatikan interaksi keduanya lantas mengangguk-angguk pelan. "Hati-hati, makasih ya udah nganterin Seulgi."

Senyum cerah Yugyeom mengembang lebar dilengkapi dengan anggukan berulang kali pada kepalanya. Matanya lalu beralih pada Seulgi yang masih memasang tampang malas.

"Bye, jelek!" bisik Yugyeom pelan sambil menarik tali gasnya cukup kencang, menghindari Seulgi yang tentu berubah menjadi kian marah karena mendengar ejekannya.

"Jangan berantem terus sama Yuyu." tegur Brian sambil menepuk pelan puncak kepala Seulgi.

"Dia duluan yang bikin kesel!"

Heartbeat [M]Where stories live. Discover now