***
Pesawat yang ditumpangi Keysya dan Evan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta. Yah Evan jadi ikut Keysya ke Indonesia."Gue males ah Key tinggal dirumah lo."
"Gue gaada nyuruh lo tinggal disana."
"Katanya kan lo holkay tinggal di hotel sono," Ucap Keysya sambil menggeret kopernya."Yah basa basi gitu kek."
"Gue ga balik kerumah Van, tapi ke Apartemen nya punya Opa."
"Kenapa ga balik kerumah?" Tanya Evan penasaran.
"Nanti gue jelasin di Apartemen."
Tidak pas waktunya untuk menjelaskan pada Evan sekarang. Apalagi ini keramaian, kalau ada musuh nya yang melihat nya bagaimana?
Untuk itu ia lebih cepat memesan taksi tadi, setelah sampai di Apartemen ia akan menjelaskan nya pada Evan, dan juga meminta pria itu untuk membantu dirinya.
Evan yang mengerti situasinya bergumam mengiyakan, kemudian ia menyusul Keysya masuk kedalam taksi yang sudah dipesan.
Keysya memandang keluar jendela, menurunkan kaca jendelanya semilir angin menyapu wajahnya.
Terkadang ia merasa dunia tidak adil padanya, kenapa dunia terus memberikan nya luka?
Ia ingin hidup tenang tanpa rasa luka, ingin bahagia seperti anak remaja lainnya.
Terkadang bukan dirinya yang mau bersikap antagonis, tapi keadaan nya lah yang memaksa nya begitu.
Evan melirik kesamping nya, padahal mobil nya sudah sampai ditujuan, tapi gadis disebelahnya terus menatap keluar jendela, bukannya siap-siap turun.
Evan menepuk lengan Keysya,
"Bengong mulu lo."
"Uda nyampe ini."Keysya tersadar dari lamunannya, kemudian turun dari taksi yang di tumpangi mereka.
"Ga ngasih tau bokap lo Key Kalo lo uda balik ke indonesia?" Tanya Evan sambil berjalan masuk ke Apartemen milik opa mereka.
"Males."
"Gabakal peduli juga."Evan yang mendengar itu mengangguk-anggukan kepalanya.
"Terserah lo dah."
Selesai bertanya pada resepsionis dan mengambil kunci untuk kamar yang akan mereka tempati, mereka melangkahkan kaki nya ke lantai atas.
"Key ini gue ga tinggal bareng lo?" Tanya Evan sambil melihat kunci yang ada ditangannya.
"Ogah gue tinggal sama lo."
"Lagian itu kamar lo disamping kamar gue Evan tempatnya.""Yah tapikan kalo sama lo rame Key."
"Ga terasa jomblonya.""Najiss..." Sinis Keysya.
Setelah menemukan ruangannya yang akan menjadi tempat tinggal nya, Keysya masuk kedalam. Dan Evan bukannya masuk ke ruangan yang ada disebelah, tapi malah mengikuti Keysya masuk.
"Bentar doang numpang minum," Ucap Evan melihat Keysya yang akan protes.
Melihat Evan malas Keysya mendudukkan dirinya di sofa.
"Gue minta penjelasan lo Key yang di bandara tadi," Tagih Evan.
Keysya teringat akan hal itu, untung saja Evan memberitahu nya.
"Denger yah Van, ga boleh ada yang tau kalo gue uda di Indonesia sekarang."
"Lo tau kan setelah pembicaraan gue sama opa, gue tau banyak orang yang mau nyakitin gue disini."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M KEYSYA NOT ANTAGONIST
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Di juluki Medusa, dibenci ayah sendiri, ditolak oleh pria yang disukai, tapi manusia sifatnya sering berubah-ubah bukan? Jika dia bisa mengatur takdir, tentu dia akan mengatur hidupnya menjadi lebih mudah. " You're just...