NAGB 5

2.9K 172 4
                                    

Disebuah kamar dengan cat putih seorang pria tampan dengan pakaian yang berantakan sedang tidur disana. Perlahan cahaya masuk kedalam kamar menyapa wajah tampannya.

Hari ini Suga menginap dirumah orang tuanya karna permintaan eommanya. Sudah hampir siang namun Suga belum juga bangun.

Terdengar suara langkah kaki seseorang mendekat kearah kamar. "Yoongi-aah apa kau tidak akan kerja hari ini hah.?"

"Bangun lah." Pinta seorang wanita yang terlihat berumur itu sembari menyingkap tirai yang menutup jendela agar cahaya masuk.

"Emmhhhh aniyo eomma." Suara serak dari Suga sembari menuti wajahnya dengan selimut karna merasa silau.

"Kau tidak bekerja." Tanya eomma.

"Aniyooo."

"Kalau begitu bangunlah dan sarapan."

"Ah eomma biarkan aku istirahat." Rengek Suga dengan suara seraknya.

"Ne.." eomma Suga pun menutup kembali tirai dijendela itu dan membiarkan anaknya itu untuk istirahat.

Sekarang sudah jam 9 pagi matahari semakin naik dan semakin tinggi cahayanya semakin terang namun Suga belum juga bangun.

Tok tok tok...

"Bangunlah ini sudah siang." Pinta eomma dari luar pintu.

"Nee eomma." Jawab Suga dari dalam kamar walaupun belum juga bangun dari kasur itu.

"Bangun dan segeralah turun untuk sarapan!." Sambung eomma Suga.

Suga tidak menjawab apapun dan eomma nya pun pergi dari depan kamar itu. 10 menit kemudian Suga bangkit dan pergi kekamar mandi.

Setelah selesai mandi Suga keluar dari kamar dan pergi keruang makan. Disana sudah ada eommanya yang menunggunya.

"Makan lah sekarang." Ucap eomma.

"Ne." Jawab Suga singkat.

Suga melahap makanan yang sudah disiapkan dengan tenang. "Eomma aku akan pulang sore ini." Ucap Suga disela-sela makan nya.

"Ne. Berhati-hatilah."

"Jaga dirimu eomma." Lanjut Suga.

***
Hari sudah hampir malam Suga pun sudah berada dirumahnya. Dirinya pergi mandi dan mulai bersiap untuk pergi ke kantornya.

Ya sore ini Suga mendapat kabar bahwa ada seseorang yang berbuat onar dikantornya. Selesai bersiap dengan memakai kemeja hitam dan celana senada.

Suga segera pergi dengan menggunakan mobil Lamborghini kuning dengan menyetir sendiri. Suga memacu mobil nya dengan kecepatan tinggi.

Setibanya dikantor sudah ada 2 orang preman yang sudah dengan diamankan dengan kondisi mereka yang babak-belur.

Suga langsung menghampiri mereka didepan kantor. Suga berjongkok dihadapan kedua preman itu.

"Hei siapa yang memerintahkan kalian?." Deep voice dan dinginnya sikap Suga membuat keduanya terdiam.

Tak ada jawaban apapun dari kedua preman itu. Plakkk satu tamparan mendarat dipipi salah satu preman itu. "Jawab aku atau..." Belum selesai Suga berbicara salah satu dari mereka pun berusaha menjawab.

"D-di-diaa dia kami tidak mengenalnya." Suara dari salah satu preman itu dengan gemetar.

Suga yang mendengar jawaban itupun mengeluarkan smriknya dan mencengkram rahang mereka dengan erat.

"Ahh apakah kalian benar-benar tidak mengenalnya?." Ucap Suga dengan semakin menekan rahang keduanya.

Mereka berdua hanya merintih kesakitan dan tidak menjawab apapun. "Baiklah." Ucap Suga dan melepaskan cengkramannya.

"Lepaskan tiga peluru pada masing-masing mereka dan lempar mereka dari ketinggian jangan biarkan mereka tetap hidup." Suga berdiri dan masuk kedalam kantornya.

Kedua preman itu hanya semakin terdiam dan tak menyangka apa yang akan terjadi pada mereka atas perbuatan yang diperintahkan kepada mereka berdua.

Lord pun mengambil alih membawa mereka ke tepi bukit terjal menembakkan 3 peluru yang menembus kepala, dada dan perutnya.

Membakar hidup-hidup dan melemparkannya kebawah bukit itu yang dipenuhi oleh bebatuan. Darahpun mulai menetes ketika tubuh mereka menerjang bebatuan.

Setelah selesai lord pun kembali ke kantornya dan melaporkan ini kepada tuannya.



*Vote vote vote ayo semangat membaca:v

Not A Good Boy🔞 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang