어떻게 그럴 수 있니? ~Bagaimana bisa?

665 80 15
                                    


Lanjut nih gaes...

*maaf kalau banyak typo bertebaran xixixi

Vincenzo membantu chayoung berdiri masih memegang kedua bahu chayoung menuntun wanita itu untuk keluar berjalan dengan pelan.

"Ya!! lenganmu berdarah"
Ucap chayoung terkejut dengan pemandangan disampingnya.

Bagian lengan jas yang digunakan Vincenzo berdarah mungkin karena serpihan kaca lampu gantung yang terjatuh saat menolong Chayoung.

"Tidak usah pedulikan aku, aku tidak apa-apa"
Ujarnya santai masih menuntun chayoung berjalan  menuju pintu keluar.

"Bagaimana bisa baik-baik saja kau terluka"
Chayoung berhenti seketika menyentuh lengan Vincenzo diperhatikan darah yang tembus dari lengannya itu, Vincenzo ikut berhenti juga memperhatikan apa yang wanita ini lakukan

"Kita obati lukamu, aku kebetulan membawa kotak obat" Tutur chayoung kemudian hendak giliran mengandeng tangan Vincenzo keluar pintu sebelum tangan itu memberhentikannya

"Tidak apa-apa ini tidak sakit lagi pula hanya goresan kecil"

"Ya!! Lenganmu terluka eoh,lihat darahnya semakin banyak kalau tidak dibersihkan bisa infeksi apalagi itu terkena serpihan kaca" Jelas chayoung ngotot

"Kau berlebihan,aku tidak apa-apa" jawab Vincenzo kesal berjalan keluar diikuti chayoung yang berlari kecil mengikutinya.

"Tidak apa-apa? Plak~ kau yakin?"
Chayoung memukul lengan Vincenzo kesal tidak terlalu keras

"Akh! Ya!! Apa yang kau lakukan" Sontak Vincenzo terkejut tentu saja ia merasakan perih dilengannnya

"geobwa~ aku padahal tidak memukulmu keras, sakit bukan aku bilang apa luka itu harus segera dibersihkan Vincenzoshi~" Tutur chayoung kesal

"Kau yang membuat luka ini semakin sakit"
Jawab Vincenzo tak mau kalah

"Huft~ Apa kau takut diobati?" Dengus chayoung

"Kenapa aku mesti takut ini hanya luka biasa"

"Kalau begitu tidak perlu khawatir akan kuoba-"
Ucap chayoung terpotong karena luca menyelanya berbicara terlebih dahulu dengan Vincenzo.

"capo stai bene, boss kau tidak apa-apa" tanya luca menghampiri mereka sambil memandang vincenzo khawatir

"Sì, sto bene, ya aku baik² saja" Ucap Vincenzo santai

"cosa va bene, il tuo braccio è ferito capo, apanya yang baik-baik saja? lenganmu terluka bos" luca memegang lengan Vincenzo yang darahnya semakin banyak menembus jas nya

"what did i say, i told him to treat his wound but it's still annoying~Apa yang aku bilang, aku sudah menyuruhnya mengobati lukanya tapi masih ngeyel" tutur chayoung menjelaskan mengunakan bahasa Inggris berbicara pada luca, vincenzo membulatkan matanya mendengar ucapanya itu

"Chiamo il dottore quando arriviamo all'appartamento,, e chi è questa donna? non era quello all'aeroporto stamattina~aku akan memangil dokter saat kita tiba di apartemen, dan siapa wanita ini? bukankah dia yang dibandara tadi pagi? " tanya luca pada vincenzo

Vincenzo baru akan membuka mulutnya menjawab pertanyaan luca tapi chayoung menyahut berbicara terlebih dahulu-

"no need to call a doctor, I just treat it, Ah I happen to be a doctor, tidak perlu memangil dokter aku saja yang mengobatinya, Ah aku ini kebetulan seorang Dokter" Jelas Chayoung kepada mereka karena Chayoung mendengar kata "dokter" buru-buru ia memberi tahu bahwa ia adalah seorang dokter dan akan mengobati vincenzo.

Unexpected love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang