Rumah Sakit

174 16 0
                                    

Setelah tadi Raya di periksa. Kini ia berada di ruang rawat Dafi. Meskipun dokter tadi menyuruhnya untuk istirahat diruangan tersendiri, namun Raya menolaknya meskipun luka bekas ikatan di kedua pergelangan tangan dan kakinya masih terasa nyeri untuknya. Ia ingin menemani suaminya. Karna pria itu masih belum sadarkan diri sampai sekarang.

Untung saja stok darah yang sama dengan golongan Darah Dafi di rumah sakit masih ada. Golongan darah Raya dan Dafi berbeda, Reza dan Galang punya golongan darah yang sama dengan Dafi. Dan tadi sudah mendonorkan darahnya untuk Dafi, namun karna Dafi membutuhkan banyak stok, jadi ditambah dengan stok darah yang ada di rumah sakit.

Sudah 4 jam setelah proses transfusi darah tadi, Dafi belum juga sadar. Ia masih setia berada di alam mimpinya.

"Mas Dafi... jangan tinggalin aku. Kita baru saja menikah mas... mas Dafi cepat sembuh ya, katanya mas Dafi mau bawa aku bulan madu..?? Ayo mas.. kita bulan madu dan buat Dafi dan Raya junior..." ucap Raya sambil menangisi Dafi yang tak kunjung sadar.

Reza dan yang lainnya juga sudah pulang. Mungkin mereka ingin membersihkan badan mereka lebih dulu.

Hanya tinggal beberapa bodyguard yang tinggal untuk menjaga Raya dan Dafi. Tadi setelah penangkapan Alex, Jatmicko juga resmi menjadi tersangka, setelah tadi pagi polisi mengintrogasinya dengan beberapa pertanyaan terkait pembunuhan beberapa tahun silam yang dihadiri oleh Reza dan Teguh. Sedangkan Alex, karna ia terluka parah, ia dirawat di rumah sakit sebelum nanti ia menjalani masa hukumannya.

Raya terus terjaga untuk menunggu Dafi, siapa tahu dia akan segera sadar. Sudah beberapa jam dan matanya mulai tidak kuat lagi untuk menahan rasa kantuk yang menerpanya. Ia terkulai tidur disamping Dafi yang masih setia terbaring lemah dan belum sadarkan diri.

00.23 wib

Akhirnya Dafi terbangun dari mimpinya, ia mengedarkan pandangan matanya melihat tempat asing baginya. Tempat yang bercat putih dan berbau obat obatan. Ruangan itu cukup besar dan terdapat perabotan yang lengkap, ada sofa, tv, kamar mandi, lemari kecil dan meja kecil serta 4 kursi yang ada disamping ranjang yang ia tempati.

Dafi melihat Raya yang tertidur di sampingnya dengan posisi duduk. Ia merasa tidak tega melihatnya. Dengan tenaga yang masih sedikit lemas, ia berdiri dan membawa Raya untuk tidur di ranjang yang ia tempati. Ranjang itu cukup besar untuk mereka tempati. Ayahnya pasti menempatkannya di ruangan khusus.

Setelah dengan susah payah akhirnya Dafi bisa mengangkat Raya dan membaringkannya di ranjang. Ia kembali tidur di samping Raya dan memeluknya.

Keesokan paginya, Raya terbangun karena sinar matahari yang menyorot kearahnya

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Keesokan paginya, Raya terbangun karena sinar matahari yang menyorot kearahnya. Ia tersentak kaget saat mendapati ia tidur diranjang dengan dipeluk oleh Dafi.

"Kok aku bisa disini..?? Mas Dafi udah sadar...??" Gumamnya lirih tak berniat untuk membangunkan Dafi. Ia segera bangun untuk mengqodlo sholatnya. Mungkin karna ia terlalu lelah makanya ia bangun kesiangan. Setelah tadi mencium kening Dafi, Raya segera menghambur kekamar mandi untuk mandi dan kemudian menunaikan kewajibannya sebagai seorang muslim.

Pria Misterius (Tamat)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ