Ini merupakan kali pertama Momo diajak untuk memasuki pusat penelitian. Tak banyak tenaga kesehatan yang mendapatkan akses tersebut. Selama magang dalam waktu 6 bulan belakangan ia hanya diberikan akses tingkat dua yang mana tempat dilakukan pengolahan data. Ia lebih sering ditugaskan pada wilayah akses tingkat tiga dan empat. Tempat memperhatikan perkembangan pasien yang kebanyakan anak-anak dan tempat rawat inap serta pemeriksaan diluar penelitian.
Awalnya Momo tampak cemas akibat tidak ada tanda-tanda ia dilibatkan lebih dalam lagi pada penelitian ini. Pasalnya kontrak magang ini berlaku dalam kurun satu tahun penuh dan enam bulan belakang ini ia hanya diperintahkan untuk mengamati perkembangan pasien pasca diberi tindakan. Ia tidak tahu harus melaporkan apa pada dosennya nanti jika ia tidak memiliki laporan ini penelitian ini.
Untung saja hari ini ia diajak oleh Shimooka-san. Kini mereka sedang berjalan ke tempat pusat penelitian. Momo baru mengetahui jika rumah sakit ini sampai memiliki enam lantai bawah tanah. Untuk menuju ke sana akses yabg diberikan berbeda. Tidak menggunakan lift pada yang biasa mereka gunakan. Bahkan memiliki akses tangga tersendiri.
"Sekarang kartu ID mu telah diberi akses untuk menuju fasilitas ini. Ke depannya kau bertugas membantu Aizawa-sensei di samping kau mengawasi subjek lainnya," terang Shimooka.
"Baiklah. Saya mengerti."
"Dan ingat. Kau hanya boleh memberikan laporan pada dosenmu. Jangan sampai kau melaporkan ke pihak manapun. Tertulis sesuai kontrak. Kau akan tahu akibatnya jika melanggar kontrak tersebut," peringat Shimooka.
Sebelum ia melakukan penandatanganan kontrak ia sudah membaca seluruh kontrak tersebut. Ia penasaran apa yang mereka lakukan hingga seketat ini. Jika tidak demi dosennya yang telah membantu jalannya perkuliahan selama ini mungkin ia tidak aka mengambil penelitian ini. Sejujurnya Momo cukup curiga dengan penelitian ini.
Lantai enam bawah tanah. Kondisinya lebih sepi daripada sekuruh lantai rumah sakit inin bahkan lantai satu sampai tiga masih dipenuhi suara orang berjalan. Entah mengapa suasana lantai ini begitu mencekam baginya. Sepanjag perjalanan ia tidak menemukan seseorang pun yang berpapasan.
Tiap langkah terdengar di lorong ini sepanjang perjalanan. Tiba-tiba Momo merasakan hal yang mengganjal di hati. Tidak tahu apa penyebabnya. Tapi dengan suasana lingkungan yang seperti ini mungkin menjadi pemicu dari kondisi hatinya saat ini.
Mereka sampai di suatu ruangan. Bertuliskan kode digit yang tidak Momo mengerti. Ruangan yang bertuliskan kode S4-t78. Tak membuang waktu lagi mereka memasuki ruangan itu. Tampak berbagai macam peralatan elektronik dengan layar-layar yang berjejer dengan rapi. Dengan dilengkapi kaca besar yang menunjukan ruangan putih besar dilengkapi kursi di tengahnya. Kursi yang cukup aneh menurut Momo. Kursi itu dilengkapi dengan pengikat di kaki, tangan, serta leher. Semakin membuat Momo merinding.
Shimooka-san menghampiri seseorang dan berbicaranya. Momo menunggu di dekat pintu sambil memperhatikan raungan ini. Shimooka memanggilnya dengna lambaian tangan. Dengan segera Momo menghampiri mereka.
"Mulai sekarang kau menjadi asisten Aizawa-sensei," jelas Shimooka.
"Mohon bantuannya Aizawa-sensei," ucap Momo sambil membungkukkan tubuhnya.
"Mohon bantuannya juga Sunohara-san."
Aizawa menjelaskan segala tugas yang harus Momo lakukan. Bersamaan dengan itu beberapa orang dalam tim ini berdatangan. Mereka menyiapkan peralatan mereka sebelum penelitian hari ini dimulai. Momo hanya bisa memperhatikan persiapan itu. Tugasnya baru bisa dilkasanakan saat penelitin ini di mulai.
Jatung Momo berdetak dengan cepat tanpa sebab. Buliran keringat dingin semakin membasahi tangan dan kakinya.
"Baik kita akan mulai percobaan ke 267."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tatsukete Tenn-nii [END]
Fanfiction"Padahal kau selalu janji untuk ada bersamaku." Berkali-kali kalimat itu terlintas dipikiran Riku. Tenn meninggalkannya untuk kedua kalinya. Membuat dirinya sendiri di dalam keramaian panti asuhan. Berharap Tenn dapat kembali di saat ia menetap. Nam...