29

132 19 3
                                    

Tetesan hujan mulai membasahi permukaan. Atensinya seakan mengusir manusia yang tengah asik berlalu lalang di bawahnya beberapa detik lalu.

Orang-orang mulai berlarian mencari tempat teduh. Namun tidak dengan gadis itu. Gadis yang sejak tadi terdiam kaku di bawah guyuran hujan. Ia menengadah menatap awan mendung yang semakin menyesakkan hati. Pilu rasanya, awan itu seperti gambaran dirinya. Gelap dan tak berdaya.

Bulir bening jatuh dari pelupuk mata sayunya. Ditutupnya perlahan netra yang mulai sembab dan memerah itu. Perih. Tapi tak seberapa dengan sesak di dada.

Kenapa mereka begitu kejam? Hanya melihatnya yang seperti orang bodoh di tengah hujan. Tak adakah yang berinisiatif untuk memayungi atau membawanya berteduh agar tak terus di guyur hujan?

Eunha menunduk, perlahan berjalan sempoyongan. Meninggalkan tempat itu walau tak tahu kemana tujuannya.

***



Langkah membawa dirinya kembali ke Dorm Bangtan. Ia menatap nanar gerbang Dorm. Sulit rasanya melangkah masuk ke sana. Ia tak tahu harus bersikap bagaimana pada Bangtan setelah ini. Pikirannya berkecamuk, hatinya gelisah.

Saat dirinya sibuk dengan pikiran-pikiran buruk, V tiba-tiba membuka gerbang dengan tangan satunya yang membawa payung. Senyum kotak khasnya memudar saat mengamati penampilan Eunha yang kacau. Cepat-cepat di bawanya gadis itu masuk ke dalam.

"Taetae apa kau ... Eunha?! Kenapa basah kuyup begini? Taehyung-ah, apa yang terjadi?!" tanya J-Hope cemas melihat Eunha yang kacau. Sementara V hanya menggeleng lemah, ia pun tak paham situasi apa sekarang ini.

J-Hope buru-buru ke kamarnya lalu kembali membawa handuk. Di balutnya rambut serta tubuh Eunha yang sudah mengigil sejak tadi.

"Eunha-ya, gantilah dulu bajumu. Aku akan membuatkan sup hangat untukmu, em? Taetae, bawa dia ke kamarnya." titah J-Hope lalu pergi setelah mengusap pelan pucuk kepala Eunha.

Tanpa ba bi bu lagi, V membawanya ke kamar lalu mendorong pelan tubuh Eunha untuk masuk ke kamar mandi. Ditutupnya pintu perlahan, dan mulai membersihkan jejak air karna tetesan dari baju Eunha yang basah.

Sementara itu di dapur, J-Hope sibuk memasak sup. RM datang, membuka kulkas tanpa niat mengambil sesuatu dari dalam sana. Di tutupnya lagi pintu kulkas itu perlahan. Lalu berjalan mendekati J-Hope.

"Sup rumput laut? Untuk siapa?"

J-Hope menatapnya sebentar, lalu menghela napas panjang.

"Eunha baru saja sampai," jawabnya sambil meracik bumbu.

"Ah, apa dia kehujanan?" tanya RM lagi seraya mengangguk seakan paham.

"Tampaknya bukan hanya kehujanan. Matanya sembab, aku yakin karena menangis. Pasti terjadi sesuatu," jawab J-Hope lagi dengan nada khawatir.

Seketika ekspresi cemas tergambar jelas di wajah RM. Ia langsung bergegas ke kamar Eunha.

"Eunha .... Taehyung-ah? Kenapa kau mengepel lantai? Dimana Eunha?"

V menatapnya lalu melirik kamar mandi. "Dia sudah di dalam sana dari 10 menit yang lalu Hyung, Dia menangis ...," lirih V, khawatir.

RM hanya diam sambil terus menatap pintu kamar mandi itu.

20 menit berlalu. Eunha belum juga keluar dari kamar mandi. Hening. Bahkan gemericik air pun tak terdengar dari dalam sana. RM, V, J-Hope serta Jungkook yang baru saja datang, semakin khawatir. RM sudah mengetuk pintu dan memanggil Eunha berkali-kali tapi tak kunjung mendapat respon. Pintunya pun dikunci dari dalam. Tak ada pilihan lain, Jungkook mendobrak pintu kamar mandi itu. Dan terlihatlah di sudut kamar mandi, Eunha meringkuk sembari memeluk kaki mungilnya. Tubuhnya bergetar menahan suhu dingin.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 10, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Ghost7Where stories live. Discover now