33

16K 1.6K 34
                                    


"Kau harus banyak banyak makan buah echanie" senyuman merekah itu terlihat penuh kasih sayang dari seorang pria manis lainnya

"Ah iya paman, terimakasih" Sedikit canggung di sana

"Kau ini!! Sudah ku bilang panggil saja papa. Kenapa kaku sekali" omelan yang justru terlihat gemas di mata haechan

"I-iya pa, terimakasih" sedikit terkekeh melihat pria manis di depannya

"sudah berapa bulan rupanya cucuku" kini pria manis yang berstatus orang tua mark itu terduduk anggun di tepi ranjang rumah sakit

Haechan mencoba mencerna kata cucu dari taeyong, dia belum terbiasa dengan kondisi seperti ini. "Em, sudah mau 4 bulan pa"secara reflek ia mengusap pelan perutnya sendiri yang sudah menunjukan keberadaan sang bayi

taeyong yang melihatnya ikut tersenyum " Dia pasti laki laki, karna kuat" ikut mengusap pelan perut haechan, masih dengan senyum lebarnya

Sedangkan haechan hanya terdiam sembari tersenyum "papa tau ini berat, tapi mark memang seperti itu. Sejak kecil dia jarang mendapat perhatian jaehyun, yang ia dapat hanya pelatihan fisik dan bagaimana caranya bersikap dewasa. Jadi dia sedikit egois dalam hal seperti ini" raut binar di matanya kini tergantikan dengan raut sendu yang ia tunjukkan

"dia dan jeno menjadi pribadi yang keras setelah mereka berusia 6 tahun, kadang aku merindukan sifat manja kedua putra ku itu. Semakin hari peringai yang mereka tunjukan, amat mencerminkan didikan keras jaehyun" ia terus bercerita bagaimana kesah nya tentang kedua putra tertua jung

haechan yang mendengarnya turut membayangkan bagaimana sedihnya taeyong yang kehilangan sosok manja dari kedua putra nya "tapi sungchan anak yang baik pa, dia berani menentang sifat mark hanya untukku dan bayiku"

kini pria manis yang sedikit berumur itu kembali menunjukan senyum nya dan menatap haechan penuh bangga "sudah cukup kedua putra ku kehilangan masa muda mereka dengan sifat kelam didikan jaehyun, maka dari itu sungchan besar dengan tanganku sendiri" tangan yang senantiasa mengusap perut haechan kini beralih pada pucuk kepala si manis

"jangan jadikan anakmu nanti sebagai bentuk dewasa yang sesungguhnya, biarkan dia yang menentukan pribadinya. Kau hanya perlu membimbing dan juga menemaninya, paham?" sedikit mencubit pelan hidung bengir haechan

Dan hanya mendapat anggukan dari pria berkulit tan itu, kini keduanya sama sama tersenyum, sembari berbicara santai mengenai kehidupan haechan dulunya

----

setelah usai kunjungan singkatnya pada si manis yang masih harus di rawat di rumah sakit, taeyong memutuskan untuk pergi ke sebuah apartemen yang ia belikan untuk seorang putranya

ia berjalan sarat dengan keangkuhan dan tatapan lurus ke depan

Kini ia berdiri tepat di sebuah pintu yang ia hapal sangat sebagai kamar cadangan putra ke dua jung

ia mendengar ada dua korban dalam kejadian kemarin jadi dia mengunjungi stau per satu, dan tidak susah sama sekali untuk mencari tahu di mana keberadaan si manis yang satu nya

sedikit menekan bel yang terdapat di samping pintu, yang memang di sediakan untuk setiap kamar

Tidak lama dari itu pintu terbuka, menunjukan seseorang yang mengenakan seragam pelayan lengkap menunduk hormat padanya dan membiarkannya masuk

taeyong duduk pada salah satu sofa di ruangan itu dan meminta pelayan tadi untuk memanggil sang empu nya

jeno yang mendapat kabar sang papa ada di sana segera menuntun jaemin untuk turun bersamanya, dengan jalan yang sedikit pincang jaemin duduk dengan tenang di samping jeno yang berhadapan langsung dengan taeyong

crime of the jung [Markhyuck, Nomin, Sungtaro] (END) Onde histórias criam vida. Descubra agora