"Kau harus banyak banyak makan buah echanie" senyuman merekah itu terlihat penuh kasih sayang dari seorang pria manis lainnya"Ah iya paman, terimakasih" Sedikit canggung di sana
"Kau ini!! Sudah ku bilang panggil saja papa. Kenapa kaku sekali" omelan yang justru terlihat gemas di mata haechan
"I-iya pa, terimakasih" sedikit terkekeh melihat pria manis di depannya
"sudah berapa bulan rupanya cucuku" kini pria manis yang berstatus orang tua mark itu terduduk anggun di tepi ranjang rumah sakit
Haechan mencoba mencerna kata cucu dari taeyong, dia belum terbiasa dengan kondisi seperti ini. "Em, sudah mau 4 bulan pa"secara reflek ia mengusap pelan perutnya sendiri yang sudah menunjukan keberadaan sang bayi
taeyong yang melihatnya ikut tersenyum " Dia pasti laki laki, karna kuat" ikut mengusap pelan perut haechan, masih dengan senyum lebarnya
Sedangkan haechan hanya terdiam sembari tersenyum "papa tau ini berat, tapi mark memang seperti itu. Sejak kecil dia jarang mendapat perhatian jaehyun, yang ia dapat hanya pelatihan fisik dan bagaimana caranya bersikap dewasa. Jadi dia sedikit egois dalam hal seperti ini" raut binar di matanya kini tergantikan dengan raut sendu yang ia tunjukkan
"dia dan jeno menjadi pribadi yang keras setelah mereka berusia 6 tahun, kadang aku merindukan sifat manja kedua putra ku itu. Semakin hari peringai yang mereka tunjukan, amat mencerminkan didikan keras jaehyun" ia terus bercerita bagaimana kesah nya tentang kedua putra tertua jung
haechan yang mendengarnya turut membayangkan bagaimana sedihnya taeyong yang kehilangan sosok manja dari kedua putra nya "tapi sungchan anak yang baik pa, dia berani menentang sifat mark hanya untukku dan bayiku"
kini pria manis yang sedikit berumur itu kembali menunjukan senyum nya dan menatap haechan penuh bangga "sudah cukup kedua putra ku kehilangan masa muda mereka dengan sifat kelam didikan jaehyun, maka dari itu sungchan besar dengan tanganku sendiri" tangan yang senantiasa mengusap perut haechan kini beralih pada pucuk kepala si manis
"jangan jadikan anakmu nanti sebagai bentuk dewasa yang sesungguhnya, biarkan dia yang menentukan pribadinya. Kau hanya perlu membimbing dan juga menemaninya, paham?" sedikit mencubit pelan hidung bengir haechan
Dan hanya mendapat anggukan dari pria berkulit tan itu, kini keduanya sama sama tersenyum, sembari berbicara santai mengenai kehidupan haechan dulunya
----
setelah usai kunjungan singkatnya pada si manis yang masih harus di rawat di rumah sakit, taeyong memutuskan untuk pergi ke sebuah apartemen yang ia belikan untuk seorang putranya
ia berjalan sarat dengan keangkuhan dan tatapan lurus ke depan
Kini ia berdiri tepat di sebuah pintu yang ia hapal sangat sebagai kamar cadangan putra ke dua jung
ia mendengar ada dua korban dalam kejadian kemarin jadi dia mengunjungi stau per satu, dan tidak susah sama sekali untuk mencari tahu di mana keberadaan si manis yang satu nya
sedikit menekan bel yang terdapat di samping pintu, yang memang di sediakan untuk setiap kamar
Tidak lama dari itu pintu terbuka, menunjukan seseorang yang mengenakan seragam pelayan lengkap menunduk hormat padanya dan membiarkannya masuk
taeyong duduk pada salah satu sofa di ruangan itu dan meminta pelayan tadi untuk memanggil sang empu nya
jeno yang mendapat kabar sang papa ada di sana segera menuntun jaemin untuk turun bersamanya, dengan jalan yang sedikit pincang jaemin duduk dengan tenang di samping jeno yang berhadapan langsung dengan taeyong
VOCÊ ESTÁ LENDO
crime of the jung [Markhyuck, Nomin, Sungtaro] (END)
Fanficmarkhyuck nomin sungtaro (Mpreg) "kau akan membayar luka ini dengan air matamu" "kau hanya satu dari sekian banyak orang yang bisa melemahkan isi otakku" "kau manis, mau jadi milikku?" start 28/10/2021 end 11/05/2022 jangan salpak!!