65

12.4K 1.2K 97
                                    

Ruangan yang luas dan lebih dingin di antara ruangan lainnya itu kini terasa canggung dan hanya penuh dengan aura sepasang suami yang bahkan hanya diam saja

"ada apa ya anda memanggil kami, tuan?" jaehyun menatap kapal sekolah dengan tatapan santainya, sedangkan taeyong tidak begitu memperdulikan suasana, justru ia asik menggenggam erat tangan suaminya

"ah maaf mengganggu waktu mu tuan jung, tapi tadi saya meminta jaemin untuk memanggil walinya, saya sendiri tidak tau siapa yang memanggil tuan jung" semuanya terlihat terkejut saat jaehyun beserta taeyong memasuki ruangan itu bersama jaemin

"ah jadi karna jaemin, aku dan suamiku disini sebagai wali jaemin"

/deg/

baik jimin maupun nayeon, keduanya kaku di tempat, bagaimana bisa dua sejoli itu menjabat sebagai wali jaemin? jimin benar benar pucat pasi

"tuan jangan bercanda, kami semua tau bahwa kalian hanya memiliki tiga putra" jimin hendak memecahkan heningnya suasana, tanpa sadar keringat mulai keluar secara perlahan dari pelipisnya

"kami sama sekali tidak bercanda tuan... ah maaf aku lupa siapa nama mu tadi?" taeyong yang terlihat lupa dengan nama lawan bicaranya membuat jaehyun maupun jaemin sedikit tertawa kecil di sampingnya

"park jimin, tuan" terlihat sedang menahan emosinya membuat jimin benar benar menjadi objek candaan taeyong saat ini

"ah ya benar, kami tidak bercanda tuan park jimin-ssi, kami ada disini sebagai wali jaemin. Saya dan jaehyun memang hanya memiliki tiga putra tapi kami juga memiliki tiga calon menantu jadi jaemin termasuk pada pewaris jung nantinya"penjelasan itu cukup untuk membuat jimin sedikit gentar di tempatnya, ia bahkan tidak tau bahwa jaemin bukan orang sembarangan,


ah sial, backingan nya sangat kuat.

sedangkan nayeon kini terlihat hanya mematung, masih di posisi berdirinya kedua tangannya terlihat memilih sisi dari rok lipinnya ,


bahkan jaemin sudah di daftar kan menjadi calon pewaris jung? benar benar ular.


"begini saja, saya akan menutup kasus ini dan mencabut tuntutan saya pada jaemin, tapi dengan syarat saya mendapatkan biaya penanggung jawab dari kalian"

tepat pada dugaan, tidak meleset sedikit pun. Bahkan dimple jaehyun kini sedikit terlihat akibat pria tampan itu yang mengumbar senyum puas nya saat melihat apa yang di mau oleh si bajingan di depannya ini

sedikit membungkuk kan badannya untuk menatap jimin lebih intens, tidak lupa melayangkan tatapan santai namun bermakna lain, dengan sebelah tungkai kaki yang terus ia ketukan dengan irama pada lantai di bawah sana

"nama calon menantu kami sudah tercoreng karna ulahmu jimin-ssi, dan sekarang dengan tidak tau malunya kau meminta uang penanggungjawaban kami? wah tebal sekali mukamu rupanya" terdengar seperti candaan, namun itu benar benar membuat wajah jimin pias

jimin merasa di permalukan disini, tanpa melepaskan tatapannya. Kini pria yang menjabat sebagai saudara korban itu menatap jaemin dengan tatapan waspada

"kau benar benar ulat kecil yang hebat" gumamnya yang tentu masih bisa masuk pada indra pendengaran jaemin, taeyong maupun jaehyun

"ini sudah waktunya saya berangkat ke kantor, saya meninggalkan pekerjaan saya hanya untuk kalian yang tidak memiliki simpati sedikit pun. Benar benar membuang waktu, saya permisi tuan" mengkancing kembali jas yang sudah sempat ia buka kancingnya tadi sebelum duduk, lalu beranjak dari sana setelah sedikit melirik ke arah nayeon yang memilih untuk membuntuti jimin

crime of the jung [Markhyuck, Nomin, Sungtaro] (END) Where stories live. Discover now