46

15.9K 1.5K 81
                                    

"bisa kita bicara?" kalimat pembuka itu seakan menyapa jaemin yang baru saja tiba bersama sungchan di rumah sakit milik keluarga jung

sedangkan pria manis yang sudah membaca situasi dan mendapat anggukan dari teman manisnya yang menatapnya teduh dari kursi roda itu hanya mengangguk, menerima ajakan sang kepala keluarga jung

kini ketiganya sedikit menjauh dari tempat awal mereka sebelumnya, jaehyun sedikit menghela nafas nya sebelum menatap pria manis di depannya dengan tatapan menilai "aku akan membayar berapapun asal kau tetap berdiri di samping putra ku" sarat akan keangkuhan

"Jae" tegur suami manisnya yang ikut merasa tidak Terima dengan ucapan suaminya barusan, seakan akan semuanya bisa di beli dengan harta. Taeyong sendiri yakin, jaemin bukan tipe orang yang menghalalkan segala cara agar bisa menguasai seluruh harta

"jae, dengar papa. Papa mohon padamu untuk maafkan Jeno, papa tau ini terkesan egois tapi kau akan mengerti jika kau berada dalam kondisi seperti ini nantinya" berbeda dengan sang kepala keluarga yang terkesan angkuh, taeyong justru memohon pada jaemin untuk kembali bersama putra tampannya

sedangkan jaemin yang berada dalam kondisi bingung harus bagaimana hanya menatap kedua pria paruh baya yang masih terlihat tampan dan manis itu secara bergantian "pertama yang harus aku luruskan adalah aku sedari awal mendekati Jeno bukan karna aku menginginkan hartanya, atau untuk sebuah ketenaran. Aku tidak menginginkan segalanya, aku hanya ingin mencoba meruntuhkan egonya" ia tidak mau terkesan seperti seorang pria yang materialistis

"Dan kau berhasil, Jeno bahkan menjalani terapi untuk menghilangkan tempramen nya dan itu hanya untuk mu. Jika kau perlu tau, mengapa putra ku sama sekali tidak mau menyentuhmu karna ia tidak mau melukai mu dengan sifatnya yang amat buruk, namun seperti yang sudah terjadi, jadi papa mohon jae" kini taeyong beralih menggenggam erat kedua lengan jaemin dan menatap kedua manik caramel lemah itu dengan tatapan putus asa

"pa, Jeno bahkan bisa mendapatkan yang lebih dan setara deng-"

"namun yang putra ku ingin kan itu kau. Na jaemin" sanggahan itu berasal dari kepala keluarga jung yang sudah di ambang cemas dengan kondisi Jeno

"hey, putra papa tidak membutuhkan yang jauh lebih baik dari mu atau yang setara dengan nya, tapi yang putra papa butuhkan itu kelembutan, sebuah rumah, dan tempat mengeluh. Dan semua itu hanya kau yang bisa, semua orang memiliki rumahnya masing masing, setiap putra papa juga memiliki rumah masing masing dan Jeno memilih mu sebagai tempatnya berpulang, jadi kau tidak perlu sempurna dan setara dengan kami, cukup menjadi dirimu sendiri untuk Jeno" timpal taeyong yang kini mencoba meyakinkan jaemin

sedangkan sang empu hanya bisa terdiam dan mencoba untuk memikirkan bagaimana nanti kedepannya, ternyata serumit ini berurusan dengan keluarga jung, jika sedari awal ia tau akan seperti ini. Maka sudah di pastikan jaemin tidak akan pernah mau menerima tawaran dari kedua temannya itu

---

siang kembali menyapa, mencoba menarik atensi pada setiap insan yang sedang mengkhawatirkan insan lainnya pada sebuah ruangan darurat. Berbeda dengan satu keluarga yang nampaknya sedang berduka itu, kini terdapat tiga orang pria manis yang sedang sibuk menenangkan satu sama lain

"kita akan tinggal di mana kedepannya?" pertanyaan itu tertuju pada dua orang lainnya yang berada tepat di depannya

"aku masih memikirkan apa yang akan menjadi pilihan ku nanti, tapi sepertinya tidak akan mungkin untuk melepaskan Jeno" tentu kalian pasti tau siapa pemilik kalimat ini

"aku bahkan sekarang sudah tidur bersama sungchan" dan ini? baiklah, shotaro memaksa sungchan untuk menjemput nya dan ikut pergi ke rumah sakit itu kembali, karna kabarnya ada jaemin dan haechan di sana. Ketiganya sudah sangat akrab rupanya, membuat kedua teman lainnya merindukan sosok renjun yang kini sudah entah tidak ada kabarnya sama sekali semenjak ikut keluarga nya pindah ke italy

crime of the jung [Markhyuck, Nomin, Sungtaro] (END) Where stories live. Discover now