8 : XENA ITU?

118 8 0
                                    


#CUAP CUAP AUTHOR

HALLO SAY, SELAMAT SORE MENJELANG MALAM. GIMANA NI NUNGGUIN LAKSAXENA UPDATE GAK?

SIAPA YANG HAPPY LAKSAXENA UPDATE?
SAYAAA!!!

SEPERTU BIASA SYARATNYA ADALAH VOTE DAN KOMENTAR YA BUAT PART 8 : XENA ITU?

BTW XENA ITU SIAPA YA? HAHA.

playlist : i will go to you like the first snow--
Aille.

Zio mengerjapkan matanya beberapa kali. Menetralkan cahaya matahari yang masuk melalui pupil matanya yang hitam. Kepalanya terasa berat dan berdenyut nyeri. Zio bangkit dan duduk di sisi kasur lalu meneguk segelas air putih yang telah di sediakan oleh Miranti.

"Ssstt sakit." lirihnya meregangkan tubuh.

Pintu kamarnya terbuka menghadirkan sosok Miranti di ambang pintu yang perlahan mendekat.
"Kamu sudah bangun, zio?" tanya Miranti.

"Iya, mam."

"Kok kepala zio sakit ya?" tanya Zio.

"Semalam Kamu pulang kerumah dalam kondisi mabuk. Lalu, kamu pingsan." ujar Miranti sembari memasuki kamar mandi Zio untuk menyiapkan air hangat agar putranya segera mandi dan segar.

"Segeralah mandi, lalu sarapan dan sekolah." ucap Miranti.

"Iya mam."

Zio menurut dan ia segera mandi. Perasaannya aneh entah ada sesuatu yang mengganjal di hatinya.

Di tempat lain, pembantu di Rumah Ardhan kebingungan kemana tuan mudanya pergi sampai tidak pulang. Ardhan memang nakal tapi dia selalu pulang kerumah walau larut malam. Seperti biasanya, jika tidak pulang Ardhan selalu menghubungi Bi Marni.

"Den, Ardhan kemana atuh..." pikirnya sembari menyiapkan sarapan jikalau Ardhan pulang.

"Saya khuatir sama Den, Ardhan. Kok ndak pulang." gumamnya lagi.

Tinggg tunggg....

Bel rumah berbunyi. Bi marni segera mematikan kompor dan berlari ke depan untuk membuka pintu.

Tinggg tunggg...

"Iya, sabar atuh." ucap Bi marni.

Setelah membuka pintu, Bi marni senang ternyata Ardhan pulang. "Aduh Den, akhirnya Aden pulang bibi khuatir sama Aden." ucap Bi marni.

"Iya Bi, Ardhan semalam nginap di Rumah Lanka." alibi Ardhan.

"Papa, nggak pulang bi?" tanya Ardhan yang telah masuk kerumah dan meletakan sepatunya asal.

"Ndak, den. Bapak ndak pulang." jawab Bi marni.

"Sudah gue duga, Kalau papa pulang jangan bukain pintu ya Bi." pesan Ardhan pada Bi Marni.

"Oke siap, den. Aden mandi dulu terus sarapan. Bibi sudah siapkan untuk aden." ujar Bi marni.

"Iya bi, em... Bi tolong makanannya di letakan separuh kedalam kotak nasi ya." ucap Ardhan.

LAKSAXENA [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora