16 : CHAOTIC

128 11 9
                                    

#Cuap cuap author.

Sudah tau siapa Abi kan? Ya abi Adalah Zio.
LAKSANA ZIO ABIGAIL BRIGASTA

🦋seperti biasa tingkatkan kesadaran kalian untuk menekan vote dan komentar.
🦋Follow akun Author...
🦋Baca cerita author yang lain...
🦋Selalu suka LAKSAXENA....
🦋Kawal terus sampai End bila perlu di pinang penerbit 😭
🦋Sudahi halumu cabie! Mari kita bacaaa!!

***

"Xena...."

Zio mondar mandir di depan ruang UGD setelah mununggu sekitar 15 menit lamanya. Ia tidak bisa lagi berbohong dan membohongi. Zio tidak bisa lagi berpura-pura tidak peduli pada gadis itu. Dia tidak bisa menahannya. Rasa khawatir dan peduli terhadap Xena itu menyeruak begitu saja, menjamah di setiap organnya yang membuat ia merasa takut.

Drrttt Drtttt

"Halo Ma.."

"Gimana Nak...apa Xena mau maafin zio? "

"Xena di Rumah sakit ma,"

"Kok bisa?"

"Zio nggak tau."

"Mama sama Papa segera kesana, kamu Sherlock sekarang."

"Iya ma..."

Panggilan di matikan sebelah pihak oleh Miranti. Sementara, Zio ia sudah memberikan lokasi rumah sakit kepada mamanya.

"Xen, jangan bikin khawatir gini.. " lirih Zio menatap di sela-sela kaca.

Beberapa saat kemudian, Dokter keluar bersama suster di belakangnya.

"Dok... Gimana Xena?" tanya Zio.

Dokter membuang nafas berat.

"Bisa ikut saya ke ruangan saya?" tanya Dokter.

"Bisa dok!" jawab Zio cepat.

Zio mengekori Dokter parhan menuju Ruangannya. Selama di perjalanan pikiran Zio melayang, membayangkan dan memikirkan jika sesuatu hal yang buruk terjadi dengan Xena.

"Silakan duduk," ucap Dokter parhan.

"Xena kenapa dok?"tanya Zio tak sabar.

"Pasien menderita sakit Leukemia stadium 4.... "

Deg! Jantung Zio seperti berhenti berdetak saat ini. Pikiranya kacau, berkeliaran memikirkan hal yang membuatnya semakin takut akan kehilangan.

"L---leukemia dok?" ulang Zio dengan terbatah.

"Iya, menurut prediksi kami yang telah melakukan pemeriksaan menyeluruh mengenai pasien Xena. Kemungkinan besar ia masih bisa bertahan selama 1 bulan ini... Karena penyakitnya sudah meyebar luas.. Di tubuh pasien."

Deg! Sekali lagi detakan tak karuan itu membuat dada Zio sesak bagai di tusuk dengan ribuan belati. Melihat Zio yang tidak membalas ucapannya Dokter pun melanjutkan.

"Selain itu, pasien juga menderita Alzheimer yang mengakibatkan ingatannya perlahan menghilang, hal ini juga yang mempercepat tingkat kematian bagi pasien... "

LAKSAXENA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang