23 : AKHIR

244 10 4
                                    


****

Untuk itu Abi tidak berkata-kata, ia tidak menjawab.
Hal itu membuatku merasa kecewa. Ku lihat langit menjadi sunyi dan Suasana sangat sepi. Tiba-tiba Aira datang dengan membawakan bunga Tulip putih yang ku sukai.

"Xena..... " ia menyebutkan namaku.

"Aira.... Dimana lala?" tanyaku.

"Kau lupa? Jika Lala itu tidak baik?" ia balik bertanya. Aku menggeleng lemah. Ku terima seikat bunga Tulip itu dengan sumringah.

"Aku hanya mampir Xen, dan akan pergi lagi," ucapnya tiba-tiba.

"Baik, hati-hati nanti di jalan. Dan sampaikan salam ku pada Lala," ucapku. Aira menganggukkan kepalanya.

Aira berjongkok dan menggenggam tanganku erat. Rasanya sangat dingin. "Kau sakit Ai?"
"Tidak,"

"Kenapa tanganmu sangat dingin."

"Aku hanya kedinginan saat membeli bunga ini, Xena... "

"Apa?"

"Lekas lah membaik, dan berbahagialah."

Perkataan nya membuat ku bingung. Ada apa ini? Aku tidak sakit bukan? Pikirku.

Aira berdiri dan pergi tanpa satu kata pun dan aku tidak mencegahnya. Aku meletakkan bunga itu di pangkuan ku. Lalu memeluk diriku sendiri karena benar-benar dingin dan aku merasa lelah. Padahal aku tidak berjalan. Aku juga merasa sangat mengantuk.

"Abi, Sky..." ucapku menyebut nama mereka.

Mereka menatapku lekat membuatku gugup. "Kenapa?"

"Aku lelah dan mengantuk," ucapku.

"Tidurlah di bahuku," ucap Abi.

Aku meletakan kepalaku di bahunya. Sangat terasa nyaman dan rasanya aku tertidur.

Sky menggenggam tanganku erat. Seolah tak ingin lepas dan meninggalkan. Karena seperti yang dia katakan jika dia adalah rumahku.

Semuanya menjadi hening. Waktu seolah berhenti berputar.

"Ya..... "

"Ini hari yang melelahkan bagimu,
aku tidak akan membangunkan mu lagi.
Lupakan bundamu,
lupakan ayahmu dan lupakan aku....."

"Jangan memikirkan apa-apa lagi. Tidurlah,"  

Disadarinya jika Xena telah beristirahat. Laksana Zio memejamkan matanya erat, ia di dekap angin begitu dalam hingga buliran bening ikut berjatuhan.

"Tulipku telah layu,"

Zio benar-benar menangis. ia mengingat kenangan satu Tahun lalu, dimana Xena menghembus nafas terakhirnya di taman. Ardhan, Mingyu, Witan, Algalanka, Aira dan Lala adalah Khayalan Xena di saat ia sakit-sakitan dan tidak memiliki keluarga selain Zio atau Abi. Bundanya adalah ibu dari Xena yang telah tega menelantarkannya.

Ardhan, Witan, Minggu, Algalanka, mereka berperan sebagai pelindung Xena sebab di realitanya Xena tidak pernah mendapat perlindungan.

Abi adalah sosok yang selalu ada untuk Xena. Aira dan Lala adalah khayalan Xena dimana ia memiliki teman padahal di kenyataannya Xena tidak memiliki Teman. Sosok anak kecil itu adalah Xena di mana kecilnya. Serena itu adalah khayalan Xena dimana ia seolah memiliki kisah cinta yang rumit, ia mengkhayal hidup seperti orang pada umumnya.

Dan sesungguhnya yang nyata hanya Sky, Zio dan Xena.

Xena adalah penderita Alzheimer dan Leukemia. Penyakit Alzheimer nya membuat ia berhalusinasi tentang teman, orang yang melindungi dan keluarganya. Alzheimer nya membuat Xena melupakan sebagian dari kenyataan di hidupnya. Dan leukemia membuat Xena tidak bisa menjalani hidup seperti yang lainnya.

Mata Zio tak henti-henti mengeluarkan air, mengingat bagaimana menderitanya seorang Xena di hidup nya.

"Abi, kau ingat ucapanku? Orang yang di tinggalkan harus hidup bahagia, sesekali kau bisa menangis tapi tertawalah lagi. Hiduplah bersemangat lagi, itulah balasan yang tepat untuk cinta yang kita terima,"

Perkataan Xena membuat Zio menghapus tangisnya. Ia tertawa benerap saat, lalu kembali bersedih. Ia tidak gila tetapi hanya menyingkronkan keadaan hatinya.

"Xen, cara untuk tenang dan bahagia itu nyatanya di kamu. Naik turun, susah senang kamu jalani dengan tenang. Dari kamu aku belajar banyak hal, xen. Khusus nya soal berjuang dengan tenang. Satu kata buat kamu kuat. Cerita kamu adalah bahagia besar untuk banyak orang.

Lewat buku mantera mereka mencari ketenangan.Thanyou xena,  karena kamu aku belajar banyak hal."

"Selamat beristirahat Xena ku.
Lupakan aku, lupakan bunda, beristirahat lah dengan tenang. Walaupun bahagiaku adalah kamu, dan kamu telah membawa pergi
Bahagiaku. Ikut terkubur bersama mu."

LAKSAXENA

"tamat"

Caaaby_
28.01.22


Terima kaish karena telah mengikuti author dari awal sampai akhir
I love you guys...

🦋

LAKSAXENA

Laksana Zio & Xena ryuna
By Caaaby_

LAKSAXENA [END]Where stories live. Discover now