Menjadi pura pura polos memang bakat alami dari seorang gadis yang bernama Aletha Saqueenara. Membayangkan mengisi raga orang lain aja ga pernah. Ehh kenapa tiba tiba ngisi raga bocah cilik gelandangan pula, dan yang lebih parah adalah dia masuk ke...
"Aletha sayanggg. Nggak lama lagi kamu ulang tahun lhoo, kita rayakan ya sayang" ucap mommy dengan lembutnya
"Mommy ihh. Letha uda besar taukkkk" kesal aletha seraya mencebiklan bibir nya lucu
"Tapi kan ini sweet seventeen nya dedek. Jadi mau yaaa"pinta mommy lagi dengan muka memelasnya
"Ihh mommy jangan gituu, iya iya dedek mau" ucap aletha dengan berat hatinya yang membuat mommy tersenyum lebar dengan senang
"Nahhh kalo gitu, ita harus mempersiapkannya"
"SETUJUUU" jawab si kembar bebarengan
"Kan masih lamaa astagaa" frustasi aletha dengan raut nahan berak nya, eh canda
"Lama apanya. Masih 2 minggu sayangg, dan kita harus mempersiapkannya mulai sekarang" ujar mommy dengan wajah garangnya dan diangguki kompak oleh si kembar
"Hahh. Yaudah terserah mommy, dedek capek sama kalian"
"Hahahaha. Yaudah, papay sayang nya mommy. Ayok kembar"
"Oke mom"
Selepas kepergian ketiganya. Aletha merubah raut wajahnya menjadi datar
"Halo"
"......."
"Shit. Bagaimana bisa!"
"....."
"Cari tahu sampai dapat. Dan jangan bertindak dulu, karena aku ingin melihat apa yang dilakukan keluarga itu pada musuh nya"
"......"
"Hm"
Tutt
Mematikan telfonnya, tiba tiba handphone nya kembali berdering dan memunculkan nama.. My Love
"Siapa dah?" Gumam aletha dengan bingung, dan dengan ragu ia menjawab panggilan tersebut
"Siapa?"
"Sayanggggg ini akuuu"
"Oh astaga zeus. Dan pastinya kau yang memberi nama di kontak ku bukan?"
"Hehehe iya sayang"
"Ck. Jadi ada apa tuan zeus yang terhormat"
"Kangggeeennnnnnn"
"Apa apaan coba"
"Kangennnnn ihh. Aku kesana yaaaa. Pwwissss"
"Hehh. Jangan macem macem, udah malem ini"
"Pokoknya mau kesana titik."
"Gausah bandel"
"Gamau. Sampai jumpa cantiknya zeusss hehehe muachhh"
"Gila. Dasar bocah sinting" gerutu aletha seraya menatap ponsel miliknya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
