Permaisuri Jenius Racun 2

Bab 218: Membuat Anda marah untuk menginjak kaki

Leng Shuang Shuang telah menghancurkan Long Feiye untuk sementara waktu sekarang, jadi tentu saja dia menyelidiki Han Yunxi. Dia tahu bahwa Han Yunxi memiliki pengetahuan tentang racun, tetapi dia tidak pernah berpikir dia bisa menggunakan senjata pembunuh juga. Pada saat dia menyadari fakta ini, sudah terlambat. Tangan kanannya tiba-tiba kehilangan semua kekuatannya saat pedangnya jatuh dengan dentang ke tanah. Jelas bahwa jarumnya telah diracuni. Tetap saja, sebagai bagian dari keluarga pembunuh, dia tidak menunjukkan rasa takut dalam menghadapi bahaya. Kakinya menendang pedang saat tangan kirinya menangkap gagangnya dan menusukkannya ke arah lawannya. "Han Yunxi, aku tidak pernah berharap kamu menjadi begitu hina!"

Han Yunxi menghindari pukulan saat dia melepaskan lebih banyak jarum, mengambil kesempatan untuk memperlebar jarak antara dia dan Leng Shuang Shuang saat dia mengejek, "Kalian mengadu sepuluh lawan satu. Kamu tidak hanya hina, tetapi kurang ajar dan tidak tahu malu! "

"Tutup dengan omong kosong! Temui pedangku!"

Sensasi mati rasa di tangan kanannya tidak berhenti, tetapi mulai menyebar ke seluruh tubuhnya. Leng Shuang Shuang tidak tahu racun apa ini, tapi keyakinannya memaksanya untuk maju terus. Bahkan jika dia diracuni, dia masih harus merawat Han Yunxi sebelum dia pingsan. Bilahnya membelokkan jarum dengan udara dingin dan kejam, menusuk melewati wajah Han Yunxi beberapa kali. Perbedaan sedikit garis tepi akan mengarah ke ujung wajah Han Yunxi. Han Yunxi diam-diam menghargai kegigihan Leng Shuang Shuang saat dia menghindari pukulan dengan pengingat yang bermanfaat. "Nona Leng Muda Keempat, apakah kamu tidak ingin tahu tentang racun di dalam dirimu?"

"Beri aku penawarnya, atau aku akan memberimu nasib yang lebih buruk daripada kematian!" Leng Shuang Shuang terus mengejar. Jika bukan karena takut akan senjata tersembunyi Han Yunxi dan keadaan keracunannya sendiri, dia tidak perlu membuang banyak waktu untuk mengganggu wanita ini.

"Nona Leng Muda Keempat, jika kamu tidak berhenti, kamu akan menjadi orang yang bernasib lebih buruk daripada kematian!" Han Yunxi tidak takut, tetapi bahkan tertawa dan bermain-main. Dia berguling-guling di tanah dengan pedang Leng Shuang Shuang dalam pengejaran. Tetap saja, setiap kali Leng Shuang Shuang menusuk, dia meleset sedikit. Tiba-tiba, Han Yunxi berhenti, berbaring miring. Leng Shuang Shuang memberi permulaan sebelum memulihkan akal sehatnya. Pedangnya menyapu ke depan, tetapi tepat pada saat itu Han Yunxi berteriak, "Kamu telah diracuni dengan racun rayuan!"

Gerakan Leng Shuang Shuang membeku mendengar kata-kata itu. Bahkan para pembunuh dan Long Feiye berhenti untuk melihat. Rasa kebas yang aneh dan lemas telah lama menguasai seluruh tubuh Leng Shuang Shuang, menggoda setiap sarafnya. Dia telah melakukan yang terbaik untuk mengabaikannya dengan fokus menyerang Han Yunxi. Tapi Han Yunxi telah mengumumkan racunnya kepada dunia, membuatnya sulit untuk mengabaikannya. Ketika semua dikatakan dan dilakukan, dia masih seorang wanita. Setengah dari tekadnya hancur oleh kata-kata Han Yunxi saat dia merasakan panas naik dari perutnya. Ada rasa ketidakpuasan yang tak terlukiskan yang membuatnya cukup tidak nyaman untuk mendambakan sesuatu.

Mengerikan!

Leng Shuang Shuang memaksa dirinya untuk bertahan saat pedangnya mengarah ke tenggorokan Han Yunxi. Dia menggertakkan giginya dan berkata, "Kamu wanita cabul. Cepat berikan penawarnya, atau aku akan menghancurkan wajahmu sekarang juga!"

Han Yunxi mengangkat wajahnya dan menyeringai. "Mau bertaruh bahwa Anda akan lebih cabul dari saya segera? Terlebih lagi, tanpa penawarku, tidak ada jumlah pria yang cukup untuk memuaskanmu!"

Itu pasti sesuatu bagi wangfei untuk mengatakan hal seperti itu, tetapi Han Yunxi tidak hanya mengucapkannya, tetapi juga dengan suara yang keras. Dia bisa mengakui bahwa dia tidak memiliki rasa kesopanan, tetapi dia kebetulan memiliki bakat untuk mengungkapkan wanita yang pantas itu apa adanya. Wajah Leng Shuang Shuang berubah antara warna merah dan putih. Dia melupakan semua tentang penampilan saat kemarahannya mengubahnya menjadi cerewet.