1 :: My Way ::

1.1K 70 7
                                    

Panas terik sudah biasa dirasakan Aletta Knight di kota Batam. Wanita berparas cantik dan terlihat jelas jika ia berdarah campuran itu baru saja turun dari pesawat setelah menempuh perjalanan panjang dari London ke Batam.

Ia tidak sendirian, di sampingnya ada seorang wanita yang tengah menggendong putri kecilnya. Aletta berjalan sambil terus fokus pada ponsel yang ia pegang saat ini.

Ponsel Aleeta jatuh karena menabrak tubuh pria yang dia duga tiba-tiba berhenti.
"Shit !" umpat Aletta dan pria itu mencoba mengambilkan ponsel Aletta tapi kalah cepat.

"Bukan karena anda memakai seragam lalu bisa berhenti sesuka anda." Pria itu terdiam mendengar ucapan Aletta, namun jelas dia tersenyum kecil melihat wajah Aletta yang langsung pergi dari hadapannya sambil terus menggerutu.

****

Aletta Knight, wanita berparas cantik berusia dua puluh tujuh tahun yang kini telah berubah statusnya menjadi janda tepat satu tahun yang lalu.

Ibunya berdarah Indonesia dan Ayahnya berasal dari Britania Raya. Aletta menikah dengan seorang pria tiga tahun yang lalu saat usianya terbilang sangat muda. Namun, pria mapan dan kaya raya tidak bisa Aletta tolak begitu saja, terlebih dia adalah wanita yang menjunjung tinggi nilai kemewahan serta benda-benda berkilau lainnya.

Kini Aletta memilih salah satu hunian mewah yang terletak di kota Batam. Dia memilih menyewa karena belum cukup untuk membeli rumah di hunian mewah itu. Max__mantan suaminya tidak meninggalkan Aletta warisan, melainkan hutang yang menyebabkan Aletta memilih kembali ke Indonesia daripada berada di London dan di kejar-kejar hutang.

Sedikit uang yang Aletta miliki adalah hasil dia menjual semua tas dan barang-barang branded yang ia miliki. Aletta akan menelpon teman dekatnya yang ada di kota modern itu besok untuk bertanya pekerjaan apa yang bisa dia lakukan. Dia adalah sarjana yang lulus dengan nilai memuaskan, pasti akan ada perusahaan bergengsi yang mau memperkerjakannya.

"Nona ini mau diletakkan di mana?" tanya wanita yang Aletta bawa dari Jakarta atas rekomendasi temannya. Aletta memang membutuhkan pengasuh anak kecil karena anaknya masih berusia dua tahun. Masih sangat kecil untuk Aletta titipkan ke sembarang orang jika dia akan bekerja.

"Letakkan di kamar ku saja Asih, akan aku susun nanti. Terima kasih," ujar Aletta sambil tersenyum.

Asih berusia lebih tua darinya, dan itu membuatnya semakin percaya akan kinerja wanita itu. Di saat dia sedang mengamati Angela putrinya, ponsel Aletta berdering. Ibunya lagi-lagi menelpon, dia sudah tahu apa yang akan di bicarakan sang ibu.

"Ya ma," jawab Aletta.

"Aletta kamu sudah sampai di Batam."

"Sudah, dua jam yang lalu. Ada apa Ma?"

"Tidak ada. Mama hanya tidak habis pikir kenapa kamu malah mau tinggal jauh dari Mama. Padahal di Bandung papa tiri kamu tidak mempermasalahkannya."

Lihat benar bukan dugaan Aletta, tapi dia tetap pada pendiriannya. Tidak mau membuat ibunya kesulitan.

"Ma Aletta sedang beres-beres nanti Aletta telpon lagi ya," katanya kemudian menutup telpon tersebut.
Menghembuskan napasnya kasar Aletta memilih untuk berkemas. Kehidupannya kini kembali di mulai dari bawah, dia harus berjuang agar kembali hidup normal seperti dulu. Mungkin besok dia bisa mulai hangout keluar untuk mencari pria tajir yang bisa dia jadikan incaran untuk menopang hidupnya.

Gaya Hidup Aletta memang mewajibkan dia memiliki suami yang tajir melintir, dia menyukai barang-barang mahal dan limited edition. Alasannya menikahi mantan suaminya dulu juga karena pria itu mampu memberikan segala yang Aletta inginkan, dan sebagai balasannya Aletta akan merawat dirinya dengan sangat baik.

Dia selalu terlihat cantik dan juga seksi, dalam artian kata yang sesungguhnya. Sayangnya sekarang dia harus menjadi janda. Namun, tak masalah bagi Aletta. Dia akan terus mencari suami impiannya.

Ya, apalagi yang Aletta inginkan? Tidak mungkin dia harus kerja rodi agar status sosialita dalam dirinya terus menempel. Bisa-bisa keriput kulit wajahnya. Jadi, jalan satu-satunya hanya mencari suami impian.

Tua juga tidak masalah, asal dia tidak menjadi istri simpanan. Jika sudah menjadi istri simpanan, pasti uangnya tidak akan banyak dia dapatkan karena pria itu harus berbagi dengan istri pertama. Dia sudah tahu mengenai hal ini, jadi dia menghindari menjadi istri simpanan.

Ponsel Aletta berdering, dia tersenyum saat salah satu teman dekatnya menelpon. "Hai, gimana kabar mu?" tanya Aletta bahagia.

"Baik dong. Bahagia banget aku saat tahu kamu udah sampai di Batam."

"Iya lah! Gak mungkin aku ke Bandung atau Jakarta, bisa-bisa di minta tinggal sama ortu dong."

Terdengar tawa dari teman Aletta itu "Gak berubah juga ternyata! Eh.. Besok malam kita ada acara kumpul-kumpul nih di Harbour Bay. Ikut ya, siapa tahu dapat yang baru."

"Wow... Tahu aja Mir. Oke deh, aku datang pasti. Jemput ya,"

"Okey, dandan yang cantik. Biar aku kenalin sama teman-teman ku."

"Ok, siap sista."

Aletta tersenyum menatap ponselnya, lihat belum apa-apa sudah ada yang mengajaknya untuk berpesta. Aletta suka pesta, dan sudah lama dia tidak merasakan indahnya alunan musik keras sambil minum-minum.



Bersambung ...

Sedikit dulu, kalau rame aku lanjut lagi 😘

Dearest Gold DiggerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang