0.6

882 212 5
                                    

"Turun."

Jun menatap Shuya yang sekarang ini duduk dikursi samping pengemudi dengan wajah datarnya. Hari ini, Jun mengantar Shuya ke universitas untuk memastikan gadis itu benar-benar pergi, walau penampilannya benar-benar seperti mayat hidup.

"Aku akan menjemputmu, jadi pastikan kamu angkat teleponku."

"Ya."

"Jangan bolos kelas dan fokus saja ke pelajaranmu. Untuk informasi soal Dracula, kita akan mendiskusikannya nanti di meeting."

"Bawel."

Shuya langsung keluar dari mobil begitu saja tanpa membalas ucapan Jun, gadis itu sudah terlalu malas mendengarkan ocehan Jun yang tak kunjung berhenti, sehingga memilih pergi begitu saja.

"Shuya!"

Jaemin menyapa Shuya dengan riang dan menghampiri gadis itu. "Siapa yang mengantarmu?"

"Jun."

"Oh, Paman yang kemarin? Apa dia baik padamu?" tanya Jaemin.

"Iya, dia baik kok."

"Kamu udah bekerja di Hayton Electro?"

"Iya, hari ini baru mulai. Ada hybrid working system yang sesuai untuk kondisiku, jadi aku bisa bekerja dimana saja."

Shuya sudah hafal semua yang diajarkan Jun jika ada yang bertanya soal pekerjaannya. Hybrid working system adalah sistem bekerja yang sengaja diterapkan di Hayton Electro dan digunakan para anggota KBI untuk berkamuflase.

Pemilik Hayton Electro itu kenal dengan para petinggi di KBI, sehingga tidak mempermasalahkan perusahaannya dijadikan sebagai kamuflase. Beberapa orang KBI yang punya posisi penting seperti Jun, sengaja diberikan kartu nama palsu dengan posisi yang cukup kuat di Hayton Electro agar tidak menimbulkan kecurigaan. Selain itu, Hayton Electro punya banyak cabang, sehingga cukup sulit mengidentifikasikan siapa saja pekerjanya, jadi kamuflase Jun dan KBI bisa berjalan lancar.

"Syukurlah kalo begitu," ujar Jaemin.

Tiba-tiba saja, keributan terjadi.
Shuya dan Jaemin berlari kearah keributan yang ternyata berasal dari ruang kesehatan fakultas keduanya, hingga akhirnya mereka melihat Shin Ryujin yang dikabarkan hilang sebelumnya terbaring diatas kasur ruang kesehatan. Sayangnya, tubuhnya sudah penuh sayatan kering dan kedua tangannya diletakkan diatas dada dengan setangkai bunga krisan putih. Lebih dari itu, dinding ruang kesehatan dilumuri darah yang bertuliskan 'Dracula'.

Shuya menjauh darisana dan segera menelpon Jun, mengingat pria itu memaksanya untuk bertukar nomor beberapa saat lalu.

"Belum sampai sepuluh menit aku menurunkanmu, kenapa sudah menelpon? Belajar sana, jangan meminta pulang cepat."

"Shin Ryujin ditemukan. Dia mati."

Ada jeda cukup lama disana, sebelum akhirnya Jun menyahut,

"aku akan kesana."

Jun benar-benar menepati ucapannya, pria itu datang bersama Seulgi dan Taeyong, serta beberapa polisi. Sementara Taeyong mengivestigasi bersama polisi dan Seulgi berusaha mengorek informasi dari dosen yang pertama kali menemukan tubuh Ryujin.

"Shuya."

Shuya bertemu pandang dengan Jun. "Kamu cepat juga."

Jun menyentil dahi Shuya. "Kamu ini kenapa bicara informal padaku hah?"

"Ah, berisik. Bicara formal denganmu itu nggak nyaman, lagian semua anggotamu juga bicara santai," keluh Shuya.

Dracula | Wen Junhui [NEW VERSION]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora