0.8

896 196 16
                                    

Shuya masuk ke rumah mewah dan megah itu, mengekori Jun yang tengah menggendong putra bungsunya penuh sayang. Sejujurnya, pikiran Shuya sudah dipenuhi dengan hal-hal tak penting seperti seberapa banyak kekayaan yang dimiliki Jun sampai-sampai Shuya tidak perlu membayar dua milyar won yang dicurinya dalam bentuk uang, tapi dalam bentuk tenaga. Menjaga anak-anak misalnya. Kini, Shuya paham bahwa pria yang ditargetkannya saat mencuri uang itu benar-benar kaya, sangat kaya, bahkan kehadiran rumah mewah ini adalah salah satunya.

"Papaaaaaaaa!" suara nyaring dengan nada ceria mengisi indra pendengaran Shuya, hingga sosok gadis berponi yang tampak manis muncul dan memeluk Jun.

"Hai, gimana sekolahmu?" tanya Jun sambil mengusak kepala anak perempuannya. "Ah, yang ini adalah anak keduaku, putriku satu-satunya. Moon Junha."

Junha menengok dan menatap Shuya dengan bingung. "Halo?"

"Dia anggota tim baru Papa, akan tinggal disini bersama kalian. Jadi, jangan nakal dan dengarkan dia oke?" Jun lalu menatap Shuya.

"Boleh jadi teman mainnya Uyo?" tanya Junpyo.

Jujur saja, Jun bingung kenapa si bungsu mendadak akrab dengan Shuya hanya karena tidak sengaja saling mengenal. Jun ingat betul bahwa Junpyo sangat anti terhadap pengasuh, itu sebabnya Jun tidak memerkerjakan pengasuh untuk anak-anaknya dan hanya beberapa pelayan untuk membersihkan rumah, itupun jika anak-anak pergi ke sekolah, karena anak-anak Jun tidak begitu suka akan kehadiran banyak orang di dalam rumah.

"Boleh. Dia ada disini untuk itu."

"Hei," sanggah Shuya.

"Apa? Kan benar," sahut Jun acuh. "Karena kamu masih kuliah, aku juga nggak akan kasih banyak pekerjaan. Jadi sisanya, kamu cuma perlu main dengan anak-anakku."

"Papa, aku mau ayam!" ujar Junha.

"Katanya tadi dichat, kamu mau diet dan apalah itu, makanya Papa nggak beliin ayam dan mau masak pangsit sayur."

Junha hanya tersenyum dan cengengesan layaknya anak kecil mendengar ucapan Jun.

Junha hanya tersenyum dan cengengesan layaknya anak kecil mendengar ucapan Jun

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

"Ayam khusus hari ini yah?"

"Pangsit sayurnya?"

"Aku makan juga!"

"Kamu kalo berat badannya naik, jangan protes ke Papa yah," ujar Jun kemudian menurunkan Junpyo dari gendongannya. "Papa mau mandi, kalian main dulu. Ah, Shuya, aku akan tunjukkan kamarmu."

"Aku bantuin bawa yah kopernya!" ujar Junha ramah.

"Mau bantu juga!" ujar Junpyo.

"Makasih," balas Shuya dan menyusul Jun yang tengah menaiki tangga, diikuti oleh anak-anak di belakangnya.

Shuya menghampiri Jun dan menyenggol lengan pria itu. "Itu anak keduamu? Jadi mana anak pertamamu?"

"Dia mungkin masih berada di sekolah jam segini, dia ketua OSIS dan mengurusi banyak hal."

Dracula | Wen Junhui [NEW VERSION]Место, где живут истории. Откройте их для себя