0.7

885 193 4
                                    

Haiiiiii!
Sorry untuk update yang terlambat ini, tapi aku harus mengurusi banyak hal di real life.

Thankyour for waiting this update, guys!

___

Shuya membuka matanya perlahan-lahan, hal pertama yang dilihatnya adalah sebuah tiang infusan dengan selangnya yang kini menempel pada punggung tangannya

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Shuya membuka matanya perlahan-lahan, hal pertama yang dilihatnya adalah sebuah tiang infusan dengan selangnya yang kini menempel pada punggung tangannya.

"Rumah sakit?" gumam Shuya.

Tentunya Shuya tidak lupa ingatan bahwa dia baru saja hampir mati ditangan seorang Professor gila di jurusan forensik. Namun fakta bahwa dia terbaring di rumah sakit sekarang, membuatnya tidak bisa mengerti situasi yang terjadi sekarang ini.

"Sudah sadar?"

Dipintu, sosok Jun yang tengah melipat kedua tangannya didada menatap Shuya dengan pandangan datar yang menyiratkan sebuah kemarahan, walau Shuya sendiri tidak tahu kenapa pria itu harus menatapnya demikian

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Dipintu, sosok Jun yang tengah melipat kedua tangannya didada menatap Shuya dengan pandangan datar yang menyiratkan sebuah kemarahan, walau Shuya sendiri tidak tahu kenapa pria itu harus menatapnya demikian.

Jun mendekati Shuya dan memberikan sebuah file yang entah apa.

"Tanda tangan, kamu resmi jadi anggotaku sekarang."

"Aku ini orang sakit yang baru saja sadar."

"Oh masih sadar kalo kamu orang sakit?" tanya Jun sambil menyentil dahi Shuya hingga gadis itu mengaduh. "Bisa-bisanya kamu hampir mati dicekik oleh orang gila yang berusaha jadi Dracula dua?"

Shuya langsung bangkit begitu saja walaupun kepalanya langsung sakit, namun dirinya tetap menatap Jun dan meminta kejelasan dari ucapan pria itu. "Apa maksudmu?"

"Dia memang mengakui bahwa dia membunuh Shin Ryujin dan membunuh office girl di fakultasmu karena terinspirasi oleh Dracula. Office girl di fakultasmu itu ditikam sampai mati olehnya karena berusaha menolong Shin Ryujin yang berusaha dia bawa hari itu."

Jun menyodorkan file dan pulpen pada Shuya, meminta gadis itu menandatangani bagian-bagian tertentu dari file itu.

Tangan besar itu lalu menepuk-nepuk pucuk kepala gadis rapuh yang tengah duduk lemas diatas kasur. "Kerja bagus hari ini."

Dracula | Wen Junhui [NEW VERSION]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt