1.4

754 141 28
                                    

Pria yang menyebut dirinya Dracula itu mencengkram bahu Shuya lebih kuat dari sebelumnya, sementara ukiran melengkung yang menunjukkan kengerian menghiasi wajahnya yang tak terlihat itu dibalik sebuah topi.

"Noona..." lirih Junho dari dalam mobil.

"Tetaplah di dalam," balas Shuya. "Naikan jendelanya."

"Tapi eonnie--"

"Lakukan saja!" bersamaan dengan perintah yang diberikannya pada anak-anak Jun, Shuya menepis kedua tangan Dracula dan memberikan perlawanan berupa tendangan.

Walaupun sia-sia, setidaknya Dracula berhasil sedikit menjauh dan membuat Shuya dalam kondisi siaga jikalau diharuskan untuk bertarung. Walau begitu, Shuya melupakan fakta bahwa dirinya tidak mengikuti prosedur pekerjaan dengan sebagaimana harusnya, dirinya yang direkrut hanya untuk menjadi hacker dalam tim secara mendadak, tidak dipersiapkan untuk bertarung.

Shuya tidak mendapatkan training mengenai bela diri.

Dracula mengalahkan Shuya dengan mudah dan membuat punggung gadis itu membentur pintu mobil dengan lehernya yang dicekik kuat-kuat oleh Dracula.

"Noona!!!" Junpyo berteriak dari dalam mobil, bersamaan dengan Junha dan Junpyo yang juga panik terus memanggil dirinya.

"Gadis kecil, kamu cukup menarik," ujar Dracula. "Sejak awal ... kamu memang menarik ... target yang pas untuk jadi mahakaryaku selanjutnya."

"Ukhh ... Khhh!" Shuya kesulitan bernafas dan bicara, sedangkan dia semakin merasakan pasokan udaranya yang makin menipis. "Lepas..."

"Leher cantik ini jadi sia-sia kalau aku meninggalkan memar," Dracula melepaskan cekikannya pada Shuya dan membuat gadis itu merosot kebawah sambil terbatuk-batuk.

"Noona!" Junho dari sisi mobil satunya membuka pintu dan segera menghampiri Shuya.

"Jangan keluar!" ujar Shuya dan merentangkan satu tangannya, melindungi Junho sambil menatap Dracula dengan was-was.

"Shuya!?" Jun memekik dari kejauhan dan berlari menghampiri Shuya.

"Oh, sudah saatnya pergi," ujar Dracula sambil tersenyum. "Sampai jumpa, mahakaryaku selanjutnya."

Dracula pergi dengan cepat, berlari dan menyamarkan dirinya diantara kerumunan masyarakat yang hendak mencari tahu ada apa. Sementara Jun tiba dengan wajah khawatir dengan kondisi Shuya dan juga memeriksa kondisi anak-anaknya.

"Ada apa?" tanya Jun.

"Orang itu bilang dia adalah Dracula dan noona...." Junho tidak melanjutkan perkataannya dan hanya melihat Shuya dengan khawatir.

"Dracula?" Jun mengernyit dan memeriksa kondisi Shuya. "Junho, masuklah ke mobil. Aku akan minta seseorang mengantarmu dan adik-adikmu ke rumah."

"Noona bagaimana?"

"Aku akan membawanya ke rumah sakit. Pergilah."

Junho pun dengan ragu masuk kembali ke dalam mobil, sementara Junpyo menurunkan kaca mobil, bertanya dengan khawatir mengenai Shuya pada Jun, begitu juga dengan Junha. Jun berusaha menenangkan ketiga anaknya sambil memanggil seseorang melalui handphonenya untuk mengantar anak-anaknya dan meminta penjagaan ketat sementara waktu.

"Noona gimana kalo kita pulang?" tanya Junpyo.

"Jangan khawatir. Oke? Pulanglah. Papa akan pulang malam ini," ujar Jun dan memberi kode pada anggota tim lain yang dimintai tolong olehnya untuk mengantar anak-anaknya pulang.

Bersamaan dengan mobil berisikan anak-anak Jun yang melaju meninggalkan area sekolah, satu mobil lainnya berisikan anggota tim KBI selain tim Jun mengikuti mobil tersebut untuk memastikan keamanan anak-anak Jun dan menjaga mereka sementara waktu.

Dracula | Wen Junhui [NEW VERSION]Where stories live. Discover now