0.2

1.3K 254 11
                                    

"Ya?" ujar Jun dengan handphone yang terapit diantara bahu dan telinganya, sementara kedua tangannya sibuk mengikat dasi milik putra bungsunya, Moon Junpyo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ya?" ujar Jun dengan handphone yang terapit diantara bahu dan telinganya, sementara kedua tangannya sibuk mengikat dasi milik putra bungsunya, Moon Junpyo.

"Kalian begadang semalaman cuma buat ngelacak pencuri 2 milyar won ku? Udah kubilang ikhlasin aja, kenapa sih kalian?"

"Papa kecurian?" tanya Junha yang turun dari tangga dengan langkah riangnya dan menghampiri Jun serta si bungsu.

"Sebanyak itu, Pa?" tanya Junho yang mengekori Junha turun dari tangga, namun dengan langkah yang tenang.

"Hai, pagi. Tidur kalian nyenyak?" tanya Jun sambil mencium pucuk kepala keduanya anaknya, berniat mengalihkan pembicaraan soal uang dua milyar won miliknya yang hilang itu. "Nah, udah selesai, Junpyo. Sekarang bantu Junho hyung siapin sarapan oke? Papa mau lanjut nelpon."

Junpyo mengangguk, sementara Jun pergi ke balkon agar lebih leluasa menjawab telpon Jungwoo. "Jadi siapa yang mencuri dua milyar won ku?" tanya Jun yang sebenarnya tidak begitu peduli perihal uang yang hilang itu.

"Alamat IP nya susah dilacak, dia lebih pandai dari Wonwoo ataupun Subin, tapi saat dia mencuri dua milyar won mu, dia menggunakan alamat IP komputer kampus Dowon."

"Seorang mahasiswa?"

"Mahasiswi."

"Perempuan?" tanya Jun tak percaya. Setelah fakta mengejutkan bahwa dia lebih pintar dari Wonwoo dan si maknae, Subin, sekarang ada fakta mengejutkan lainnya. Dia perempuan. "Sudah dikonfirmasi atau belum?"

"Aku itu hacker berbakat di timmu. Kau tidak perlu menanyakan lagi konfirmasinya kan?" suara di seberang sana berubah menjadi suara malas Wonwoo yang bicara sambil menguap.

"Aku lebih berbakat," sahut Subin.

"Apa sih bocah?"

"Berhenti bertengkar, Jeon Wonwoo, Jung Subin," tegur Jun. "Terus kalian mau apain?"

"Tangkap dong!!!" ujar suara anggota lainnya yang tumpang tindih di seberang sana.

"Kesampingkan itu dulu. Dracula sepertinya mulai melakukan pergerakan lain," suara Seulgi menginterupsi kehebohan diseberang sana.

Jun yang mendengar itu merasa tertarik, berharap ada kemajuan. "Dia bergerak? Dimana?"

"Aku hanya mendapat laporan dari kepolisian setempat, kemarin ada mahasiswi Universitas Dowoon yang hampir diculik, tapi ketahuan polisi yang sedang patroli. Mereka melaporkan itu mungkin saja Dracula."

"Dan berdasarkan apa keyakinanmu bahwa itu adalah Dracula?" tanya Jun.

"Park Jiheun itu dosen muda di Universitas Dowoon. Sebelum dia dinyatakan hilang, katanya seorang teman melihat Park Jiheun ditarik paksa seseorang sekitar jam sembilan malam, temannya nggak menghentikannya karena mengira itu pacarnya Park Jiheun, katanya mereka memang sedang bertengkar, jadi temannya itu nggak ingin ikut campur."

Dracula | Wen Junhui [NEW VERSION]Where stories live. Discover now