26

2.3K 197 13
                                    

Berhubung saya lagi baik, ye. Aksa Harsa akhirnya up part 26.

Nungguin, gak? Nungguin lah, ya.

Jangan lupa ss part yang paling kalian suka, dan rekomendasikan ke akun sosmed kalian.

Jangan lupa vote, dan coment juga.

Buat yang belum follow akun saya, jangan lupa untuk follow, ya.

Sekalian akun Ig saya: @eltwor

***

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


***

Langit biru perlahan menjadi orange, menampilkan semburat warna orange yang indah dan matahari yang perlahan terbenam di barat.

Terlihat di balkon kamar, Farel dan sang adik tengah duduk menerawang ke atas. Menatap penuh kagum ciptaan Tuhan. Senja.

Menghabiskan waktu bersama saudaranya untuk bercerita membuat ia merasa lega. Raya beruntung memiliki saudara yang sangat memperhatikannya.

Beberapa menit lagi, jam akan menunjukkan pukul 5 lewat 30 sore. Farel segera bangkit berdiri, tak lupa juga menarik tangan adiknya untuk ikut bangun.

"Masuk, Ra." Raya hanya mengangguk menurut. Sudah cukup duduk diam di balkon menatap langit. Ia juga harus melaksanakan kewajibannya.

🍂

Seorang gadis tampak membelah kesepian di bawah langit hitam polos tanpa ada bintang. Dengan mengenakan pakaian tebal, gadis berambut panjang itu berjalan membiarkan angin malam menerpa wajah cantiknya.

Hingga langkahnya berhenti perlahan. Di depannya terlihat seorang pria yang hanya mengenakan setelan kaos putih dan celana hitam.

Pria itu adalah Aksa. Entah sedang apa pemuda itu di sini. Tak melambaikan tangan, Aksa justru terus berjalan menghampiri Raya yang berhenti dan langsung memeluk gadis itu tanpa persetujuan.

Pria yang lebih tinggi beberapa centi dari Raya itu membenamkan wajahnya di leher jenjang si gadis, mencoba mencari kenyamanan.

"Maaf'in gue," lirih pemuda itu. Suaranya terdengar parau.

"K-kamu kenapa? Kamu sakit?" Raya berusaha melepas pelukan Aksa agar dirinya bisa mengecek suhu tubuh pemuda itu dengan baik, namun seolah tak memberi ijin, Aksa semakin mengeratkan pelukannya.

"Maaf'in gue." Kata itulah yang terakhir di ucapkan pria bertubuh tinggi itu sebelum matanya benar-benar tertutup dan tubuhnya tumbang di pelukan Raya.

Aksa Harsa ✓Where stories live. Discover now