15

2.4K 254 22
                                    

"Kamu berdiri dulu di situ deh, aku mau shoot kamu sebentar."

"Saya juga masuk ke Youtube kamu?"

"Ya iya dong, kan ini acara seminar kamu, Gimana sih. Berdiri yang tegak bisa kan? nah iya gitu. Sekarang aku maut tanyain kamu beberapa pertanyaan sebelum seminarnya dimulai setengah jam lagi, gapapa kan?"

Arga hanya berdeham untuk menjawab.

"Oke pertanyaan yang pertama, berapa harga outfit lo hari ini?"

Tita hampir meledak dalam tawa saat melihat Arga langsung menampakan ekspresi masam atas pertanyaannya barusan. Perempuan itu cepat-cepat berucap lagi sebelum Arga jadi badmood dan menolak untuk diajak berkerjasama, "bercanda-bercanda, maksudku kasih tau dong ke temen-temen online-ku, tema seminar kamu hari ini."

"Recognizing Symptoms of Gynaecology Cancer."

"And what's so interesting about that theme?"

"Karena akan ada banyak rekan dokter spesialis Ob.Gyn selain saya, i think this seminar will provide a lot of knowledge for medical students."

"Hmm, sounds boring ya. Btw, kamu udah makan?"

Sebelah alisnya terlihat naik saat Arga berucap, "bukannya kita lagi take video Youtube kamu? Becandanya gak bisa nanti aja?"

"Ini seriuuus, aku laper nih. Dibagiin nasi kotaknya gak sih?"

"Gak ada nasi kotak, tapi nanti sore ada acara gala dinner bareng panitia dan tamu acara."

Tita mematikan kamera dan melirik jam tangan. "Oke, karena seminarnya bentar lagi mulai, mending kamu siap-siap. Aku mau keluar aja ah, cari jajanan."

"Keluar? Gak jadi bikin video untuk konten Youtube?"

"Aku berubah pikiran karena seminarnya sounds boring, mau nge-vlog sambil jajan di luar aja. Kabarin kalau kamu udah selesai nanti ya, soalnya mobil mau aku bawa sebentar. Dadah..."

Kemudian Arga hanya bisa mengamati perempuan itu melambaikan tangannya dan berjalan menjauh. Ia memang seringkali dibuat terkejut oleh bagaimana Tita bisa selalu bersikap sesuka hatinya.

***

"Aku di mobil, lagi ngadem."

"Sini."

"Udah selesai seminarnya?"

"Sudah, sekarang lagi acara dinner."

"Oke, aku ke sana."

Tita mematikan panggilan telepon dan beranjak keluar dari dalam mobil. Begitu sampai di Grand Ballroom tempat acara seminar terselenggara, ia tau dan mengerti mengapa dirinya bisa langsung merasa seperti medan magnet yang menarik perhatian semua orang di sana.

Ditambah saat itu Arga langsung menghampirinya untuk bertanya, "masih lapar gak?"

Tita menggeleng, "baru makan di luar."

"Sendirian?"

"Iya, soalnya tadi laper banget. Ngomong-ngomong..." Ia melirik ke sekitar dan tersenyum ramah pada beberapa orang yang bertemu pandang dengannya, sebelum kembali berbicara pada Arga, "aku tau semua orang di sini liatin aku karena aku terkenal, tapi menurut kamu in in a good way or in a bad way?"

"Gak usah perduliin mereka."

"Tuhkan kamu ngomong gitu, berarti mereka emang bermaksud untuk remehin aku kan? Karena aku ini bukan dokter kayak kalian."

TitaniumWhere stories live. Discover now