17

2.5K 270 12
                                    

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

Tita hanya mendengus melihat balasan chat Arga yang terakhir dan memutuskan untuk tidak menanggapi lagi

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

Tita hanya mendengus melihat balasan chat Arga yang terakhir dan memutuskan untuk tidak menanggapi lagi. Bagi Tita, Arga benar-benar definisi dari es batu. Dingin kayak es, keras kepala seperti batu.

"Kemaren gue nonton sidang pengadilan, emang bener Ta lu gorok leher lo sendiri di atas gedung?"

Tita masih harus mencerna pertanyaan Alya barusan, "hah?"

"Iya Rio bilang gitu ke hakim pas sidang kemaren. Mungkin dia pikir lo bakal mati dan gak bisa buktiin kalo dia ngibul? Tapi lo beneran gak ngegorok leher lo sendiri kan?"

Tita tidak menjawab pertanyaannya itu dan malah terlihat mengambil sebuah cermin kecil dari atas nakas untuk mengamati luka memanjang di lehernya. "Anjir! pasti susah nih ngilangin bekas lukanya nanti! Emang setan tuh si Rio!!!"

Bertepatan dengan rasa kesalnya yang memuncak, suara ketukan terdengar dari balik pintu sebelum kepala seorang laki-laki muncul dari sana. "Udah sembuh lo?"

"Dih, ngapain lo ke sini?"

Danu terkekeh sambil berucap, "gue baru liat ada orang bisa bangun dari koma. Yang udah-udah kan biasanya gak bangun lagi, impresssive."

"Sialan lo!"

"Sensi banget sih lo kayak cewek gue kalo lagi PMS. Nih ada anggur, udah bisa makan makanan manusia kan lo?"

Terdengar dehaman yang menginterupsi mereka. Baik Tita maupun Danu sama-sama mendongak ke sumber suara sampai Tita terlihat menepuk jidatnya sendiri. "Astaga gue hampir lupa! Danuuu, kenalin nih Alya, bestie gue. Dia ngefans sama lo!"

"Wah, keren juga selera lo."

Hoekk!!! Tita menampakkan raut seolah ingin muntah.

Alya menyambut jabatan tangan Danu dan berucap, "coba aja gue bawa album barunya Panasea ke sini, lumayan bisa dapet tanda tangan. Sayangnya gue tinggal di rumah."

"Hahaha, nanti-nanti nitip aja ke Tita. Atau kalo mau ketemuan lagi buat minta sign gue juga boleh."

"MO?? DHUSS!"

TitaniumWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu