X

727 174 5
                                    

Kali ini tema pemotretan Victor dan Rosie adalah summer, entah bagaimana mereka membuat tema yang melenceng dengan keadaan aslinya. Selama perjalanan Victor dan Rosie masih sibuk mengomentari tema yang diberikan oleh brand mereka.

"Kau tau, aku akan bersemangat jika tema kita sesuai dengan musim saat ini." bisik Victor pada Rosie yang duduk di sebelah kirinya.

"Kau benar, bayangkan saya saat majalah itu dirilis dengan kata summer tercetak besar bukankah sangat memalukan? Bahkan musim dingin belum berakhir."

"Ku rasa otak mereka bergeser." ucap Victor yang kemudian tertawa kecil bersama Rosie.

"Apa yang kalian bicarakan?" tanya brand manager yang tiba tiba menyahut dari depan.

"Tidak, ini masalah teman. Benar begitu, Victor?"

"Tentu."

Manajer tersebut tersenyum simpul melihat interaksi keduanya,

"Sepertinya kalian sudah dekat satu sama lain."

"Tidak juga, kami duduk dengan jarak sekitar 40 cm." jawab Rosie dengan wajah acuh tak acuh.

Victor melipat bibirnya ke dalam untuk menahan tawanya, pandangannya ia alihkan ke arah jendela mobil.

"Bukan begitu maksudku."

"Aku tak peduli."

Victor dan Rosie memang berada dalam satu mobil bersama brand manager dan sopir dari perusahaan brand tersebut. Mereka sedang melakukan perjalanan menuju pantai, tempat dimana pemotretan akan berlangsung.

Di sisi lain Jisella dan Jinan yang menaiki mobil lain tak lagi khawatir dengan pertemuan Victor dan Rosie, setidaknya keduanya sudah terbiasa satu sama lain.

"Ku pikir Victor dan Rosie menjadi dekat akhir akhir ini." ucap Jinan membuka pembicaraan.

"Ku rasa memang begitu."

Jinan menghela napas kemudian mengulas senyum tipis,

"Mereka tampak manis saat keadaan tenang."

"Namun saat mereka berdebat, tak satu orang pun bisa menyela." sambung Jisella yang diakhiri kekehan kecil.

"Kau tau, kemarin Victor dengan bangganya menceritakan padaku soal mie ayam yang dia beli di Jalan Teratai. Dia tampak antusias, ditambah Rosie ikut makan bersamanya."

Jisella mengangguk setuju,

"Ah soal itu, Rosie juga sempat bercerita jika dia bertemu dengan Victor saat membeli mie ayam."

"Ngomong ngomong kalian penduduk asli Manchester?"

"Ya, namun kami pernah mengunjungi Indonesia beberapa kali."

"Apakah kali ini yang paling lama kalian berada di sini?"

"Tepat sekali, biasanya hanya satu atau dua minggu."

"Kau sendiri bagaimana? Apa kau dan Rosie penduduk asli Australia?" tanya Jinan sambil menoleh ke arah Jisella.

"Tidak juga, hanya Rosie yang penduduk asli negara itu. Sebenarnya aku asli Korea, namun aku lebih banyak tinggal di Australia."

"Margaku Kim, Jisella Kim."

"Wow, namamu cantik." puji Jinan sambil tersenyum lebar.

"Terima kasih. Aku lebih menyukai namamu, Jinan George. Simple namun terlihat gagah."

"Karena aku memang gagah." ucap Jinan sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Hahaha ya baiklah."

[✓] PLUVIOPHILE Où les histoires vivent. Découvrez maintenant