Extra

911 133 4
                                    

Kehidupan sepasang suami istri akan mengalami perubahan setelah memiliki seorang anak bukanlah hal baru. Seperti Victor dan Rosie contohnya. Biasanya mereka akan tidur pukul 10 dan bangun pukul 6 pagi, namun semenjak Vincent hadir kini Victor dan Rosie tak memiliki jam tidur yang tetap.

Seperti saat ini contohnya, jelas matahari sudah merangkak naik, orang-orang sudah beraktivitas, namun seorang pria dewasa dengan bayi mungil di sebelahnya masih terlelap. Di mana sang ibu? Rosie sendiri juga baru saja bangun dan memutuskan untuk segera mandi.

Semalaman Vincent rewel hingga Victor dan Rosie terjaga setidaknya sampai pukul 3 pagi. Vincent terus meminta untuk digendong dan diajak berjalan-jalan, sedangkan jika diletakkan sebentar saja di kasur, maka Vincent akan kembali menangis keras.

Setelah beberapa saat, Rosie keluar dari kamar mandi dengan rambut basah dan handuk melilit ditubuhnya. Segera berganti pakaian, mengeringkan rambutnya, dan memakai sedikit polesan di wajahnya. Rosie berniat membangunkan Victor, hendak bertanya apakah Victor akan pergi bekerja atau tidak. Masalahnya semalam Victor mengatakan ingin mengambil libur sehari dengan alasan ingin menghabiskan waktu bersama keluarganya.

"Victor." Rosie menepuk pelan lengan Victor yang tidur terlentang.

"Sayang, ayo bangun."

Victor yang merasa terganggu lantas mengusap wajahnya dengan tangan kirinya. Dan,

Plak!

Oek, oek, oek!

Rosie melotot kaget saat telapak tangan Victor tanpa sengaja mendarat tepat di wajah Vincent. Rosie buru-buru mengambil Vincent yang sepertinya masih terkejut. Victor sendiri juga sama terkejutnya dengan Rosie, bahkan kantuknya seakan langsung hilang dan buru-buru mendekati Rosie yang sedang menggendong Vincent.

"Hei, maaf."

"Tanganmu itu besar, sedangkan wajah Vincent sekecil ini. Kau pikir tidak sakit kejatuhan tanganmu itu, hah?!" Omel Rosie.

"Aku tidak sengaja, Rosiee." Rengek Victor sambil mengelus lembut kepala Vincent.

"Sudahlah, kau membuatku kesal. Pergi mandi dan putuskan kau akan bekerja atau tidak." Ketus Rosie sambil meletakkan Vincent ke atas kasur saat putranya mulai tenang.

"Aku akan libur saja."

Victor menjatuhkan dirinya di kasur empuknya dan membuat Vincent tampak terkejut hingga kembali membuka matanya.

"Victor." Geram Rosie sambil menatap Victor kesal.

Victor tertawa tidak jelas dan memeluk Vincent gemas, "Ah putraku, tampan sekali kau ini. Seperti ayah, 'kan?"

"Mandi, Victor!" Seru Rosie sambil menarik Victor untuk menjauh dari Vincent. Ayolah Rosie hanya kasihan dengan putranya yang kadang-kadang tampak tertekan saat bersama Victor.

"Tidak mau." Tolak Victor yang kini mulai memainkan jari-jari mungil milik Vincent.

Rosie menghela napas panjang, hendak memandikan Vincent pun ia belum menyiapkan air panas. Sedikit repot sebenarnya saat kran air panas di rumahnya sedang mati karena sempat mengalami korsleting listrik. Jadi, Rosie harus memanaskan airnya sendiri.

"Dengar, aku akan menyiapkan air hangat untuk Vincent mandi, jangan mengganggu putramu, paham?"

Victor merotasikan bola matanya malas, kemudian mengangguk ogah-ogahan. "Ya ya, aku tahu." Katanya sebelum kepergian Rosie.

"Hei, ibumu itu galak sekali. Dia seperti singa."

Vincent terkikik saat Victor mengaum. Victor sendiri yang merasa mendapatkan respon yang baik dari putranya justru semakin menjadi.

[✓] PLUVIOPHILE Where stories live. Discover now