2. KERIBUTAN

6.4K 165 5
                                    

Hello readers🤗🤗🤗

Apakabar semua🥰🥰🥰?

Absensi dulu kuy!!!

Kalo untuk sekarang aku belum bisa menentukan jumlah vote dan comment tapi aku harap kalian jangan jadi silent readers ya🤭🤭🤭🤭

Kalo ada kritikkk silahkan, karena dari sana saya bisa berkembang menjadi lebih baik😊😊😊😊

Enjoy🥰🥰🥰

***

Savier dan kelima sahabatnya menjalankan motor mereka dengan kecepatan tinggi menuju sekolah.

Pagi ini cuaca sangat mendukung serta suasana yang menenangkan namun tidak dengan suasana hati Savier. Pria itu sedari tadi tidak ingin bicara dan tatapannya sangat dingin membuat para inti Salvanior enggan mengajaknya berbicara.

Aura Savier hari ini begitu gelap bahkan ketika sampai disekolah dimana biasanya terdengar sorakan dan keramaian, semua hal itu mendadak sirna namun tidak dengan kumpulan orang-orang disana.

Joseph menyenggol Arwana. "Bos kita kenapa Ar?"

"Gak tahu gue," balasnya cuek.

Kenzo menatap bingung pada Savier yang sangat tidak biasa. Biasanya Savier akan seperti ini jika Streffon kembali menantang Savier namun hari ini tidak terjadi apapun.

"Gue bingung sama tingkah lo Sav," celetuknya.

Savier tidak menjawab melainkan ia berjalan meninggalkan kelima sahabatnya. "Kita biarin dulu Savier sendiri. Mungkin dia punya masalah yang berat banget." Romeo menyarankan.

"Kita ini sahabatnya, seharusnya kalo ada masalah dia cerita ke kita bukan dipendam," balas Kenzo tidak terima.

"Biarin aja, itu hak dia, kita gak bisa maksa orang lain buat cerita segala masalah yang sedang mereka hadapi karena itu privasi mereka," tutup Arwana membuat Kenzo terdiam.

Mereka berjalan bersama memasuki sekolah. Kenzo hanya diam, Joseph merangkulnya untuk memberikan semangat. "Udah deh, lo jangan banyak nanya, entar digebukin Pak Bos lo mau?"

"Gini ya, gue yakin Savier bakal cerita ke kita semua, lo tenang aja palingan juga beberapa waktu lagi," sambung Joseph.

Kenzo hanya mengangguk percaya karena apa yang dikatakan Joseph akan terjadi. Joseph bukanlah orang yang bisa diremehkan. Mungkin dipikiran orang lain perkataan seseorang mengenai masa depan tidak benar-benar terjadi. Namun berbeda dengan Joseph perkataannya benar-benar terjadi. Bukan hanya sekali tapi telah berkali-kali. Itulah salah satu ilmu hebat yang Joseph punya padahal dia hanya asal berucap. Hebat bener nih lakik!

Savier berjalan dengan wajah dinginya menandakan ia sedang tidak dalam mood yang baik. Emosi sedang menyeliputi dirinya bahkan rasanya ia ingin segera melampiaskannya pada sesuatu. Karena ia berjalan tanpa adanya fokus ia menabrak seseorang.

Dug.

Jus yang berada pada termos gadis itu terciprat mengenai jaket Savier.
Keduanya sama-sama terkejut membuat suasana memjadi tidak mendukung karena semua siswa dan siswi yang memperhatikan Salvanior sedari tadi langsung berseru heboh.

Savier menatap noda pada jaketnya lalu menatap tajam gadis berkacamata didepannya yang masih menunjukkan wajah terkejut.

Parah banget.

Nih orang Salah kalo cari lawan!

Bakal ribut nih!

Abis deh tuh cewek!

Gila, berani banget tuh cewek!

Gadis itu tersadar. "So-sorry, gue gak sengaja. Gue buru-buru tadi." Suara gadis itu terdengar ketakutan. Siapa yang tidak takut mendapat tatapan tajam Savier?

Sahabat Savier yang melihat kejadian itu buru-buru berjalan kearah mereka. Bukan karena ingin melihat pertengkaran mereka melainkan ingin menyelamatkan gadis itu karena Savier bisa meledak kapan saja.

Arwana berdiri diantara mereka."Lain kali hati-ha-" perkataan Arwana terpotong saat Savier menarik dasi gadis itu untuk mendekat kearahnya. Auranya begitu gelap, Savier akan meledak detik itu juga.

"Maksud lo apa hah?" sentak Savier membuat gadis didepannya diam ketakutan. Lidahnya keluh untuk berbicara.

"Sav, udah Sav." Arwana berusaha mengamankan Savier yang sudah diselimuti kegelapan dibantu oleh Joseph. Namun bantuan keduanya tidak bisa meredakan amarah Savier.

"Jawab!"

"Sav, tenang dulu. Ini bisa diselesaiin baik-baik," ujar Joseph.

Savier tidak suka jika jaket kesayangannya yang sudah menemaninya selama disekolah ini ternodai begitu saja. Jaket ini adalah jaket terpenting dalam hidupnya.

Romeo yang takut ketuanya akan lepas kendali langsung menahan Savier. "Sav, udah gak usah diladenin. "

"Woi, Sav! Dia cewek anjir!" maki Kenzo, greget.

Tanpa mendengar ucapan Romeo, Savier mencengkram bahu gadis itu. "Jawab! Bisu lo!"

"Sav," pekik Lorenzo. "Udah Sav, lo mau masuk BK gituin cewek."

"Ma-ma-af gu-e g-ak se-ngaja." Gadis itu terlihat tertekan, wajahnya sudah sangat pucat dan air matanya mengalir begitu deras. Savier dapat melihat ketakutan dan kelemahan dimata gadis itu.

Cengkraman Savier terlepas, ia berjalan pergi meninggalkan sahabatnya. Mereka semua kebingungan.

"Sorry, atas perlakuan sahabat gue yang kurang sopan ke lo," kata Lorenzo.

"Iya, dia lagi gak mood hari ini makanya dia kasar," sambung Arwana.

"Lain kali hati-hati, Savier orangnya gak gampang lupa apalagi masalah ini." Ucapan Romeo membuat gadis itu semakin down.

Kelimanya pergi meninggalkan gadis yang sedang menangis itu. Bahkan semua orang juga ikut bubar.

Seseorang berlari kearah gadis itu. "Eira, lo gak pa-pa kan?"

Gadis yang bernama Eira itu langsung menatap kearah Serra-sahabatnya. "Gue gak pa-pa," balas Eira lemas.

"Lo yakin, muka lo pucat banget, ke UKS aja yuk!" Eira merasa ia sangat tidak bertenaga saat ini pun menuruti Serra.

"I-iya."

TBC

Maaf ya kalo dichapter ini ada kesalahan kata, bahasa dan penulisan🥲🥲🥲

Silahkan kritik dan saran😆😆😆😆😆

Silahkan pilih emoj untuk part ini❤🧡💛💚💙💜🤎🖤🤍

Comment next untuk chapter selanjutnya

Silahkan usulkan cast yang cucok untuk Savier and the geng😄😄😄

SAVIERWhere stories live. Discover now