19. PERUBAHAN SIKAP SAVIER

2.4K 108 40
                                    

Hello semuanya, aku udah banyak baca komen dari kalian nih😍😍😍
Thank you untuk support and apresiasinya yaa!!!
Ini hadiah untuk kalian semua‼️‼️‼️

Savier baru saja keluar dari lingkungan sekolah, memilih pulang duluan karena ada hal yang harus ia lakukan. Sekolah sudah sepi sekarang dan anak-anak Salvanior semuanya sudah berkumpul di markas Salvanior yang ada di dekat sekolah mereka.

Suara motor miliknya menggemah di sepanjang jalannya yang ia lewati. Mata tajamnya memandang lurus ke depan hingga satu sosok menarik perhatiannya. Savier lantas melambatkan motornya untuk melihat sosok itu.

Ya, tepat sekali! Disana ada Eira yang sedang berjalan di trotoar tepi jalan menuju kesebuah supermarket.  Tanpa sadar Savier mengikuti gadis itu, gadis yang hampir memenuhi kepalanya akhir-akhir ini.

Setelah memarkirkan motornya, pria berjaket kulit hitam itu mengikuti Eira masuk ke dalam supermarket.

Tidak begitu sulit menemukan gadis berkacamata dengan rambut dikuncir dan pita pink sebagai pemanis itu. Savier memandang Eira yang sedang asik memilih makanan ringan yang ada.

Eira semakin larut dalam kesenangannya memilih makanan sampai tidak menyadari ada yang mengikutinya.

"Apalagi yang belum gue beli, ya?" gumamnya, lalu kembali memutari supermarket itu. Padahal keranjangnya sudah hampir penuh.

Hari ini ia sudah makan sangat banyak disekolah karena makanan dan minuman yang ia beli untuk Serra, sisanya ia berikan pada sahabatnya itu agar Serra tidak lupa makan.

Hal itu membuatnya jadi terpancing untuk membeli miliknya sendiri.

Savier tersenyum tipis melihat Eira lalu mengeluarkan ponselnya dari kantung celananya untuk menelepon seseorang.

"Bawa mobil gue ke supermarket dekat sekolah sekarang! Terserah yang mana," pinta Savier.

"Baik bos!" jawab orang dalam panggilan itu. Setelah itu panggilan pun berakhir.

Savier kembali mengikuti Eira kemanapun gadis itu pergi. Savier sempat mengira bahwa Eira akan pergi ke kasir, ternyata...

Ternyata gadis itu menaruh keranjang belanjanya ke dalam troli lalu mendorongnya sambil berkeliling lagi. Sepertinya gadis itu tidak sadar bahwa ia akan kesulitan membawa semua belanjaannya pulang jika membeli terlalu banyak.

Setelah hampir 5 menit Savier mengikuti Eira, akhirnya gadis itu tiba di kasir dengan bawaan yang begitu banyak.

"Ehh, mbak, saya nitip bentar ya! Ada yang lupa saya ambil!" jelas Eira lalu berlari tergesa-gesa.

"Huh! Untung gak lupa," ujarnya sambil membawa banyak jenis es krim.

Savier tersenyum tipis sambil menggeleng-geleng kepalanya.

"Totalnya lima ratus tiga puluh empat ribu enam puluh satu rupiah."

Eira mengangguk lalu membuka dompetnya. Tangannya menyerahkan sebuah kartu debit miliknya namun dengan secepat kilat sebuah tangan memotong ulurannya sambil menyerahkan sebuah black card.

Eira mengerutkan dahinya, "Savier, lo ngapain disini?"

"Wah, mbak beruntung banget dapat pacar yang peka gini!" celetuk Mbak Kasir itu dengan girang.

"Bu-"

"Iya," potong Savier, tangannya terulur merangkul bahu Eira.

Eira berdecak sambil berusaha lepas dari rangkulan Savier.

"Mbak, saya bayar sendiri aja. Dia juga bukan pacar saya. Saya gak kenal sama dia."

"Lepasin gue Savier!"

SAVIERWhere stories live. Discover now